Menlu Retno Resmikan Data Center Luar Negeri Pertama di Korea Selatan

Pada kesempatan tersebut, Menlu Retno menegaskan beberapa poin penting yang harus diperhatikan yaitu kecepatan pelayanan dan keamanan data.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2018, 07:31 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2018, 07:31 WIB
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, meresmikan beroperasinya mirror site data center pertama di Seoul, Korea Selatan (Kemlu.go.id)
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, meresmikan beroperasinya mirror site data center pertama di Seoul, Korea Selatan (Kemlu.go.id)

Liputan6.com, Seoul - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, meresmikan beroperasinya mirror site data center pertama di luar negeri yang diberi nama Seoul Data Center pada Kamis 26 Juli 2018. Peresmian Seoul Data Center yang terletak di kantor KBRI Seoul ini ditandai dengan penandatangan prasasti.

Pada kesempatan tersebut, Menlu Retno menegaskan beberapa poin penting yang harus diperhatikan yaitu kecepatan pelayanan dan keamanan data, demikian dikutip dari laman Kemlu.go.id, Sabtu (28/7/2018).

Dalam keterangannya, Duta Besar RI Seoul Umar Hadi menyampaikan bahwa Seoul Data Center ini menawarkan konsep yang innovative, integrated, dan interconnected.

"Dengan adanya Seoul Data Center ini diharapkan kualitas layanan dan performa sistem informasi Kemenlu dapat ditingkatkan," ujar Dubes Umar.

Kemudahan dan kelancaran akses sistem informasi atau aplikasi layanan publik khususnya untuk pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri. Data akan disinkronisasikan secara real time antara Seoul Data Center dan Data Center di Pusat (Jakarta, Indonesia).

Selain dihadiri oleh Dubes RI Seoul dan seluruh staf KBRI Seoul, acara peresmian juga dihadiri oleh General Manager Central Government Services PT Telkom Indonesia sebagai mitra Kementerian Luar Negeri dalam membangun Seoul Data Center.

Selain meresmikan Data Center, Menlu Retno Marsudi juga melakukan peninjauan berbagai fasilitas pelayanan di KBRI Seoul.

Menlu RI menyaksikan secara langsung sistem pendataan dan pelayanan WNI seperti lapor diri, perpanjangan paspor, pengaduan dan penanganan WNI yang terkena masalah dan sebagainya.

Lewat cara yang amat mudah dan cepat, yang salah satunya melalui aplikasi WA (whatsapp) melalui sistem WA Center.

Melihat hal ini, Menlu Retno menegaskan pentingnya perlindungan dan pelayanan WNI yang merupakan salah satu prioritas Politik Luar Negeri RI.

"Perlindungan WNI merupakan salah satu prioritas Polugri. Dari waktu ke waktu, inovasi teknologi perlindungan selalu diupayakan, misalnya dengan WA Center ini," ia menegaskan.

Selain itu, Menlu Retno Marsudi juga meninjau fasilitas digital catalog yang diperuntukan bagi kalangan dunia usaha Korsel untuk mendapatkan berbagai informasi komoditas RI dan kontak supplier Indonesia secara mudah.

Terakhir Menlu RI meresmikan lukisan mural di sepanjang dinding tembok KBRI Seoul yang saat ini terlihat semarak dengan berbagai mural ikon Indonesia dan Korsel untuk mempromosikan dan menjembatani pemahaman kedua negara, terutama dalam hal budaya dan pariwisata.

Dari sekitar 37 ribu WNI yang tinggal di Korea Selatan, sejumlah 33 ribu merupakan pekerja migran, dengan tingkat pendidikan mulai SMP hingga sarjana, yang tersebar hampir merata di seluruh pelosok Korea.

"Untuk itu KBRI Seoul senantiasa berinovasi membangun sistem layanan dan sarana yang tepat dengan memperhatikan aspek dan kondisi WNI di Korea Selatan," kata Dubes Umar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Menlu Retno Hadiahi Presiden Korea Selatan Maskot Asian Games 2018

Mengenal Lebih Dekat Tiga Maskot Asian Games 2018
Tiga maskot Asian Games 2018 Bhin Bhin, Atung dan Kaka saat tampil dalam Konser 100 Hari Menuju Asian Games 2018 di Studio 6 Emtek, Jakarta, Kamis (10/5). Nama ketiga maskot tersebut diambil dari kata Bhineka Tunggal Ika. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi bertemu dengan Moon Jae-in di Seoul, Jumat (27/7/2018) waktu setempat. Dia dijamu oleh Sang Presiden Korea Selatan di Istana Kepresidenan Blue House. Selain membawa sejumlah misi penting, beberapa hal juga dibahas dalam pertemuan keduanya.

Salah satunya adalah menyampaikan undangan resmi dari Presiden Jokowi terkait pembukaan Asian Games 2018 yang bakal digelar di Jakarta, 18 Agustus mendatang. Dalam pertemuan tersebut, Retno memberikan tiga maskot perhelatan olahraga bergengsi se-Asia itu kepada Moon Jae-in, yakni Atung, Bhin Bhin, dan Kaka.

Melalui foto yang diunggah di akun Instagram milik Retno, @retno-marsudi, terlihat Presiden Moon Jae-in sedang memegang Atung, sementara Retno memegang Bhin Bhin dan Kaka.

Maskot Asian Games (Atung, Bhin Bhin dan Kaka) telah diterima Presiden Korea Selatan, YM Moon Jae-In di Istana Presiden (Blue House), Seoul (27/7/2018). I paid a courtesy call to Presiden Moon Jae-In to convey an invitation from Presiden Widodo to Presiden Moon to attend the opening ceremony of the Asian Games in Jakarta 18 August 2018. #asiangames2018," tulis Menlu Retno sekitar pukul 13.11 waktu setempat di Seoul, Korea Selatan.

Sebagaimana diketahui, Bhin Bhin adalah seekor burung cendrawasih (Paradisaea apoda) yang merepresentasikan strategi. Bhin Bhin mengenakan rompi dengan motif Asmat dari Papua.

Atung adalah seekor rusa Bawean (Hyelaphus kuhlii) yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.

Adapun Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.

Ketiganya merepresentasikan energi yang terdapat pada Asian Games.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya