Liputan6.com, Washington DC - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana mengakhiri pendanaan proyek-proyek stabilisasi Suriah, di samping menarik diri untuk keluar dari konflik di negara itu.
Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat menyebut, kontribusi dari mitra koalisi anti-ISIS semakin bertambah. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (19/8/2018).
Baca Juga
Deplu telah menyampaikan kepada Kongres pada hari Jumat, 17 Agustus, bahwa pemerintah tidak akan mengeluarkan sekitar 230 juta dolar yang selama ini direncanakan untuk program-program di Suriah. Pihaknya akan mengalihkan dana itu ke bidang lain.
Advertisement
Sebagian besar uang itu, yang semula dijanjikan mantan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson pada Februari lalu, ditahan dan sedang dikaji kembali sejak Tillerson dipecat pada Maret tahun ini. Sebagian kecil dari jumlah itu telah dikeluarkan pada Juni 2018.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan video tentang Amerika Serikat di bawah ini:
Akan Diganti
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, mengatakan diakhirinya dana itu, yang disetujui Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan tidak termasuk dana bantuan kemanusiaan, akan diganti lebih banyak dengan tambahan 300 juta dolar yang dijanjikan mitra koalisi, termasuk 100 juta dolar yang diumumkan akan disumbangkan Arab Saudi Kamis malam.
Nauert mengatakan keputusan Pompeo mempertimbangkan keinginan Gedung Putih meningkatkan pembagian beban dengan sekutu.
"Dana itu akan dialihkan untuk mendukung prioritas kebijakan penting luar negeri lainnya," ujar Nauert, yang bersama pejabat-pejabat lain menolak tudingan bahwa penghentian dana tersebut menunjukkan berkurangnya minat Amerika Serikat terhadap perdamaian di Suriah.
Advertisement