Misteri Hilangnya 152 Turis Vietnam di Taiwan

Sebanyak 152 orang Vietnam yang tiba dengan visa turis ke Taiwan pekan lalu dilaporkan menghilang. Ke mana mereka?

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 27 Des 2018, 17:01 WIB
Diterbitkan 27 Des 2018, 17:01 WIB
Ilustarsi bendera Taiwan (AFP/Mandy Cheng)
Ilustarsi bendera Taiwan (AFP/Mandy Cheng)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 152 orang Vietnam yang tiba dengan visa turis ke Taiwan pekan lalu dilaporkan menghilang. Pihak berwenang setempat pun kini tengah berupaya melakukan pencarian terhadap mereka.  

"Para wisatawan tiba di kota selatan Taiwan, Kaohsiung pada 21 dan 23 Desember, tetapi semua kecuali satu orang sepertinya telah melarikan diri," kata para pejabat seperti dikutip dari BBC, Kamis (27/12/2018).

Laporan media lokal menunjukkan mereka mungkin berniat untuk bekerja secara ilegal di Taiwan.

Taiwan telah membebaskan biaya visa bagi pengunjung dari negara-negara Asia tertentu termasuk Vietnam. Langkah tersebut dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan pariwisata. Hal ini diyakini sebagai kasus terbesar hilangnya turis sejak program visa dimulai pada 2015.

Badan Imigrasi Nasional setempat mengatakan telah membentuk satuan tugas untuk menyelidiki para wisatawan dan "kelompok di belakang mereka".

"Jika tertangkap, turis-turis tersebut akan dideportasi dan dilarang mengunjungi pulau itu selama antara tiga dan lima tahun," tegas badan tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan kepada kantor berita AFP telah melakukan kontak dengan Taiwan terkait kasus tersebut. Mereka akan berupaya untuk memastikan bahwa program pertukaran dan pariwisata tidak akan terpengaruh akibat peristiwa tersebut.

Taiwan adalah salah satu negara eksportir terbesar di Asia, dan ekonomi per kapita nya termasuk dalam salah satu yang terkaya di kawasan itu.

 

Saksikan juga video berikut ini:

Turis Hilang di Pulau Komodo

Pulau Komodo
Pulau Komodo di kawasan Taman Nasional Komodo, NTT. (dok.Instagram @pulaukomodotour/https://www.instagram.com/p/BoD9yfCB0zp/Henry

Sebelumnya pada Rabu, 27 Desember 2017 sekitar pukul 16.30 Wita, turis berkebangsaan Swedia dinyatakan hilang di perairan Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia.

Menurut Kepala TNK Sudiyono, kelima wisatawan itu menyewa kapal motor Ombak Biru. Saat menyelam, korban terlepas dan langsung menghilang. "Sejak dapat informasi langsung dibentuk tim pencarian, tapi kesulitan karena gelombang tinggi," kata Sudiyono.

Proses pencarian sempat diperluas karena kemungkinan ia hanyut ke tempat yang lebih jauh. Waktu pencarian turis yang hilang itu ditargetkan hingga tujuh hari. Untuk menghindari insiden serupa, dia meminta wisatawan yang belum punya keahlian menyelam agar tidak beraktivitas di Taman Nasional Komodo.

Turis asal Swedia, Cyrille Maria Worth (76) ditemukan tewas. Jasad penyelam itu ditemukan di Pulau Siaba, kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Selasa, 2 Januari 2018, sekitar jam 14.00 Wita.

"Saat ditemukan korban masih memakai baju selam, tetapi tidak ada tabung udara," ujar Kepala TNK Sudiyono kepada Liputan6.com.

Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk divisum. Rencananya, jasadnya kemudian diberangkatkan ke negara asalnya pada hari ini, Rabu 3 Januari 2018.

"Divisum di RS Siloam Labuan Bajo. Semua biaya pengiriman jenazah ditanggung pihak agen travel," kata Sudiyono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya