21-8-2018: Bongkahan Es Pertama Kali Ditemukan di Kutub Bulan

Pada 21 Agustus 2018, India menorehkan keberhasilannya dalam misi ruang angkasa; yakni menemukan bukti keberadaan air di Bulan.

oleh Siti Khotimah diperbarui 21 Agu 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 06:00 WIB
[Bintang] Ingin Melihat Gerhana Bulan Juli 2018 dengan Nyaman? Ini Tipsnya
Gerhana bulan Juli 2018. (Ilustrasi: Bintang.com/Bambang E.Ros)

Liputan6.com, Jakarta - Misi antariksa yang dilakukan berbagai negara selalu memiliki daya tarik sendiri. Banyak misteri di angkasa luar berhasil disibak, baik yang berkaitan dengan bintang maupun planet dan satelit. 

Pada 21 Agustus 2018, India menorehkan keberhasilannya dalam misi ruang angkasa. New Delhi dengan Misi Chandrayaan-1 berhasil menguak keberadaan air di Bulan, satelit alami Bumi.

Data Chandrayaan-1 menunjukkan bukti air di eksosfer Bulan di permukaan Bulan dan juga di bawah permukaan (kedalaman puluhan meter). Tepat pada 21 Agustus tahun lalu, misi yang sama telah menemukan bukti air di kutub Bulan, seperti yang dimuat dalam prosiding National Academy of Sciences seperti Today in History kutip dari isro.gov.in pada Rabu (21/8/2019).

Kala itu wujud Bulan terdeteksi di daerah yang hampir gelap namun terdapat fitur spektral redup dalam pantulan cahaya Matahari.

Tim ahli lalu melakukan percobaan laboratorium yang menunjukkan bukti pelengkap penyerapan sinyal oleh air, di bagian spektrum yang ditutupi oleh spektrometer M3 (0,7 hingga 3,0 mikron).

Bukti baru ini semakin memperkuat temuan sebelumnya yang menggunakan altimeter laser dan eksperimen spektrometer ultraviolet pada Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO). 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Chandranayan-1 Diluncurkan Satu Dekade Sebelumnya

Ilustrasi bendera India (AFP Photo)
Ilustrasi bendera India (AFP Photo)

Misi Chandrayaan-1 sebetulnya telah diluncurkan oleh India sejak satu dekade sebelumnya, yakni 2008. Program angkasa luar itu adalah pertama kalinya milik New Delhi yang bertujuan untuk mencari bukti keberadaan air di satelit alami Bumi. Selain itu, juga untuk memahami asal-usul Bulan dari studi komposisi mineral dan kimia, serta memetakan permukaan Bulan secara lebih rinci.

Chandrayaan-1 diklaim oleh India telah berhasil mengundang mitra internasional untuk bergabung. Mereka menyumbangkan instrumen tambahan atau eksperimen lanjut yang dikembangkan bersama.

Alhasil, dalam misi tersebut terdapat instrumen dari Amerika Serikat, Eropa dan Bulgaria.

Hingga saat ini, Bulan masih menempati tempat khusus bagi manusia. Sebagai objek langit terdekat dengan Bumi dan dengan kemajuan terbaru yang dibuat dalam eksplorasi angkasa luar, Bulan disinyalir akan terus menjadi objek penelitian yang penting.

Selain ditemukannya bukti keberadaan air di Bulan, pada 21 Agustus juga terjadi beberapa peristiwa bersejarah lain. Di antaranya yakni dicurinya lukisan Mona Lisa dari Museum  Louvre oleh Vincenzo Perugia pada 1911, deklarasi perang Italia kepada Turki dalam Perang Dunia I pada 1915, serta Jepang meninggalkan Kepulauan Aleutian, Alaska pada 1943.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya