Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo resmi mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia. Surat undangan juga telah sampai ke Sekretaris Negara Takhta Suci Vatikan, yakni Kardinal Pietro Parolin.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Antonius Agus Sriyono, berkata bahwa pihaknya kini tengah menunggu jawaban dari pihak Vatikan. Setelah mendapat jawaban, maka barulah agenda kunjungan akan dipersiapkan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami secara resmi harus masih menunggu jawaban dari pihak Vatikan. Jadi saat ini masih dalam proses menunggu, sedangkan mengenai program acara persis, tanggalnya nanti, tergantung kepada hasil jawaban dan tanggapan dari pihak Takhta Suci," ujar Dubes Agus kepada Liputan6.com, Kamis (30/1/2020).
Apabila Paus Fransiskus menyanggupi untuk datang, maka ia akan menjadi pemimpin Vatikan pertama yang datang ke Indonesia setelah 31 tahun lamanya. Paus terakhir yang datang ke Indonesia adalah Paus Yohanes Paulus II.
Masyarakat dan komunitas Katolik pun berharap agar kunjungan Paus Fransiskus bisa terlaksana tahun ini. Dubes Agus bercerita respons komunitas Katolik di Indonesia pun sangat positif, baik di media sosial maupun yang menghubungi Dubes secara langsung.
"Kita mengharapkan, mendoakan bersama, moga-moga bisa tahun ini," ujarnya. "Yang terakhir Paus Yohanes Paulus II itu tahun 1989. Jadi sudah 31 tahun sehingga harapan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat komunitas Katolik, sangat berharap (Paus Fransiskus) untuk bisa berkunjung ke Indonesia, " ucap sang Dubes.
Agenda Paus Fransiskus ketika berkunjung ke luar negeri adalah mengadakan misa bersama, bertemu kepala negara, hingga berkeliling dengan mobil. Meski demikian, Dubes Agus belum dapat berbicara secara detail terkait program kunjungan Paus ke Indonesia.
"Nanti pada saatnya kita akan bicara mengenai soal yang sangat-sangat detail," jelas Dubes Agus.
Paus Fransiskus pernah menjadi Tokoh Paling Berpengaruh versi Majalah TIME pada 2013. Ia merupakan Paus pertama dari Amerika Selatan dan terkenal pro-rakyat miskin serta menyerukan perlawanan terhadap budaya konsumerisme.
Ia terpilih menjadi pemimpin tertinggi umat Katolik pada 2013 setelah Paus Benediktus memilih pensiun. Tahun lalu, ia menjadi subyek film berjudul The Two Popes dan diperankan oleh Jonathan Pryce.
Dalam film itu, Paus Fransiskus digambarkan sebagai sosok progresif yang berbeda dari Paus Benediktus yang konservatif. Jonathan Pryce mendapat nominasi aktor terbaik Piala Oscar atas performanya di The Two Popes.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
70 Tahun Hubungan Vatikan dan Indonesia
Dubes Agus bercerita hubungan antara Indonesia dan Takhta Suci Vatikan tercatat positif. Diplomasi antara kedua negara tahun ini genap 70 tahun.
"Secara umum hubungan bilateral kita dengan INdonesia dan takhta suci Vatikan sangat bagus," ujar Dubes Agus.
Dubes RI untuk Takhta Suci Vatikan, A Agus Sriyono, hadir dalam acara Kaul Kekal tiga suster Indonesia dari Kongergasi ‘Spirito Santo’ di Ariano Irpino pada (26/1/20).#inidiplomasi #indonesianway #negarahadir #kbrivatikan #kbriuntuktakhtasuci #kaulkekal pic.twitter.com/wOkFq3oGZK
— KBRI untuk Takhta Suci Vatikan (@KbriVatikan) January 29, 2020
"Khusus untuk tugas kami di sini antara lain kita berhubungan dengan kurang lebih 1.600 biarawan dan biarawati Indonesia yang sedang berada di Italia," lanjutnya.
Para biarawan dan biarawati Indonesia di Italia juga aktif di berbagai daerah, tidak hanya di Vatikan atau Roma. Mereka semua bertugas di kota-kota Italia di bawah naungan KBRI Vatikan.
Advertisement