Uni Eropa Merasa Prihatin Soal Urusan HAM di Turki

Uni Eropa menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang kondisi hak asasi manusia di Turki

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2021, 14:31 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 14:31 WIB
Dukungan Warga Turki untuk Tentaranya yang Perangi Kurdi di Suriah
Isikli Tosun Baba (60) melambaikan bendera saat pasukan Turki bergerak melewatinya di Oncupinar, Kilis, Turki, Minggu (28/1). Aksi itu dilakukan untuk mendukung serangan pasukan Turki ke kantung Kurdi di Afrin, Suriah. (AP Photo/Lefteris Pitarakis)

Liputan6.com, Brussel - Dua pejabat tinggi Uni Eropa, Selasa (6/4) menyatakan keprihatinan yang mendalam tentang kondisi hak asasi manusia di Turki dalam pertemuan pertama mereka dalam setahun dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

"Supremasi hukum dan penghormatan terhadap hak-hak mendasar itu merupakan nilai-nilai utama Uni Eropa dan kami menyatakan kepada Presiden Erdogan tentang keprihatinan kami yang mendalam terkait perkembangan terbaru di Turki," kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel setelah hampir tiga jam berbicara dengan Erdogan di Ankara.

Pembicaraan itu terjadi setelah penarikan Erdogan dari Konvensi Istanbul, yang memerangi kekerasan terhadap perempuan dan upaya. Turki menutup partai utama pro-Kurdi.

"Masalah HAM tidak dapat dinegosiasikan dan memiliki prioritas mutlak ... kami sangat tegas menentang itu," kata ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dan menyebut perihal itu sebagai elemen "penting" untuk hubungan Turki-Uni Eropa yang lebih baik.

"Saya sangat khawatir dengan fakta bahwa Turki menarik diri dari Konvensi Istanbul. Ini terkait perlindungan perempuan dan anak-anak dari kekerasan. Ini jelas merupakan sinyal yang salah sekarang," tambahnya.

 

Simak video pilihan di bawah ini:


Minta Turki Patuhi Aturan Internasional

Ursula von der Leyen, wanita pertama yang terpilih sebagai presiden Komisi Eropa (AFP/Frederick Florin)
Ursula von der Leyen, wanita pertama yang terpilih sebagai presiden Komisi Eropa (AFP/Frederick Florin)

Ursula von der Leyen juga menyampaikan keinginannya agar Turki menghormati aturan internasional.

"Turki harus menghormati aturan dan standar HAM internasional, yang merupakan komitmen negara itu sendiri sebagai anggota pendiri Dewan Eropa," ujar von der Leyen.

Presiden Turki tidak segera mengeluarkan pernyataan setelah pertemuan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya