Liputan6.com, Jakarta - Para pendukung dan kerabat seorang pria berketurunan Afrika-Amerika George Floyd berbaris pada Minggu 23 Mei 2021, menjelang peringatan pertama pembunuhannya oleh seorang polisi kulit putih. Kejadian tersebut menjadi insiden pembunuhan yang mendorong perhatian akan ketidakadilan rasial di Amerika Serikat.
Sekitar 1.500 demonstran di Minneapolis mendengarkan pidato dan bergabung dengan anggota keluarga Floyd dan kerabat orang kulit hitam lainnya yang tewas akibat ulah polisi.
Advertisement
Melansir Channel News Asia, Senin (24/5/2021), Floyd (46) tewas pada 25 Mei 2020 oleh petugas polisi kota, Derek Chauvin, yang berlutut di lehernya selama lebih dari sembilan menit.
Chauvin, yang dinyatakan bersalah atas kasus pembunuhan, akan dijatuhi vonis hukumannya pada 25 Juni.
Pidato dari Keluarga
Unjuk rasa dibuka dengan pidato di luar Pusat Pemerintah Kabupaten Hennepin di pusat Minneapolis, tempat Chauvin diadili.
"Ini merupakan tahun yang panjang. Tahun yang menyakitkan. Ini sangat membuat saya dan keluarga saya frustrasi," kata saudara perempuan Floyd, Bridgett Floyd, pada pertemuan itu.
Ia mengatakan bahwa hidupnya berubah "dalam sekejap mata" ketika kakaknya meninggal.
"Saya akan berdiri dan menjadi suara untuknya," katanya.Â
"Saya akan berdiri dan menjadi perubahan untuknya."
Advertisement