Liputan6.com, Tallahassee - Pada 21 Juli 2011, program pesawat ulang-alik atau luar angkasa NASA menyelesaikan misi terakhirnya yang ke-135, tepat ketika wahana Atlantis itu mendarat di Pusat Antariksa Kennedy di Florida, Amerika Serikat.
Mengutip dari History.com, diketahui bahwa selama 30 tahun program ini berjalan, lima pesawat ulang-alik: Columbia, Challenger, Discovery, Atlantis, dan Endeavour, telah mengangkut lebih dari 350 orang ke luar angkasa dan menempuh perjalanan lebih dari 500 juta mil.
Baca Juga
Para kru pesawat melakukan penelitian penting, memberikan pelayanan pada Teleskop Luar Angkasa Hubble (Hubble Space Telescope), serta membantu dalam pembangunan Stasiun Antariksa Internasional, di antara berbagai kegiatan lainnya.
Advertisement
Pesawat ulang-alik ini dipensiunkan oleh NASA dengan alasan akan fokus pada program eksplorasi ruang angkasa jauh yang suatu hari nanti dapat mengirim astronot ke asteroid dan Mars.
Pada Januari 1972, yaitu sekitar dua setengah tahun setelah Amerika pertama kali mendaratkan manusia di bulan pada Juli 1969, Presiden Richard Nixon secara publik mengumumkan bahwa NASA akan mengembangkan sistem transportasi antariksa yang memiliki pesawat ulang-alik yang mampu bolak-balik dari Bumi ke orbit.
Sembilan tahun kemudian, pada 12 April 1981, di Pusat Antariksa Kennedy, pesawat ulang-alik pertama, Columbia, meluncur dalam misi perdananya.
Dalam waktu 54 jam berikutnya, dua astronot di dalam pesawat luar angkasa NASA yang dapat digunakan kembali ini, berhasil menguji semua sistemnya dengan sukses dan mengorbit Bumi sebanyak 37 kali sebelum mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Edwards (Edwards Air Force Base) di California.
Program Pesawat Ulang-Alik Sempat Ditangguhkan Hingga Tahun 1988
Pada tahun 1983, pesawat ulang alik kedua bernama Challenger mulai beroperasi. Ia menjalani sembilan misi sebelum mengalami kecelakaan fatal pada misi kesepuluhnya, pada 28 Januari 1986.
Tujuh awak pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut, termasuk seorang guru sekolah menengah bernama Christa McAuliffe. Beliau sebelumnya telah memenangkan kontes nasional untuk menjadi warga sipil Amerika Serikat pertama yang terbang bersama pesawat ulang alik ke luar angkasa.
Akibat dari kecelakaan tersebut, program pesawat ulang alik ditangguhkan hingga tahun 1988.
Pesawat ulang-alik ketiga dalam program ini adalah Discovery, yang pertama kali terbang pada tahun 1984.
Atlantis masuk dalam armada pesawat pada tahun 1985, dan disusul oleh Endeavour pada tahun 1992.
Advertisement
Pesawat Columbia Gagal Mendarat di Misi ke-28
Kecelakaan besar kedua dalam sejarah program pesawat ulang alik terjadi pada 1 Februari 2003, ketika Columbia, pada menit-menit terakhir sebelum mendarat di Pusat Antariksa Kennedy (Kennedy Space Center) untuk menyelesaikan misi ke-28, hancur saat memasuki atmosfer di atas Texas. Ketujuh astronot di dalamnya meninggal dunia.
Setelah itu, seluruh armada pesawat ulang alik ditangguhkan hingga Juli 2005, ketika Discovery diluncurkan untuk misi ke-114 dalam program ini.
Hingga akhirnya, pada Maret 2011, Discovery menyelesaikan misi ke-39 yang merupakan jumlah misi terbanyak dari semua pesawat ulang alik, dengan total jarak terbang 148 juta mil, telah mengorbit Bumi sebanyak 5.830 kali dan menghabiskan 365 hari di luar angkasa.
Endeavour menyelesaikan misi ke-25 dan terakhirnya pada Juni 2011. Misi tersebut dikomandoi oleh Kapten Mark Kelly, suami dari mantan anggota kongres Amerika Serikat, Gabrielle Giffords.
Biaya Program Pesawat Ulang-alik Fantastis
Pada tanggal 8 Juli 2011, Atlantis diluncurkan dalam misi ke-33 nya. Dengan empat awak di dalamnya, Atlantis terbang membawa ribuan pound atau ratusan kg persediaan dan bagian tambahan menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional; ini merupakan penerbangan pesawat ulang-alik ke-37 yang melakukan perjalanan tersebut.
Tiga belas hari kemudian, pada tanggal 21 Juli, Atlantis mendarat di Kennedy Space Center pukul 5:57 pagi, setelah melakukan perjalanan lebih dari 5 juta mil, di mana pesawat tersebut mengorbit Bumi sebanyak 200 kali.
Setelah mendarat, komandan misi, Capt. Christopher J. Ferguson, berkata, "Misi selesai, Houston. Setelah melayani dunia selama lebih dari 30 tahun, pesawat ulang-alik telah mencatatkan namanya dalam sejarah, dan kini telah berhenti beroperasi."
Selama 26 tahun beroperasi, Atlantis terbang sejauh hampir 126 juta mil, mengelilingi Bumi sebanyak 4.848 kali, dan menghabiskan 307 hari di luar angkasa.
Biaya perkiraan untuk seluruh program pesawat ulang-alik, dari pengembangan hingga pensiun, adalah 209 miliar dolar atau sekitar Rp1 kuadriliun.
Advertisement