Gempa Magnitudo 7,1 Guncang China, Getarannya Terasa hingga Kyrgyzstan dan Kazakhstan

Gempa mengguncang wilayah Uchturpan (wilayah Wushi dalam bahasa Mandarin) di Prefektur Aksu pada Selasa (23/1/2024), tidak lama setelah pukul 02.00 waktu setempat.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Jan 2024, 06:52 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2024, 06:52 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Beijing - Gempa magnitudo 7,1 melanda daerah terpencil di wilayah Xinjiang barat, China, pada Selasa (23/1/2024) pagi. Media pemerintah melaporkan, gempa sempat memutus aliran listrik, menghancurkan setidaknya dua rumah, dan mendorong pihak berwenang menghentikan layanan kereta api.

Kantor Berita Xinhua mengutip Pusat Jaringan Gempa China yang mengatakan gempa mengguncang wilayah Uchturpan (wilayah Wushi dalam bahasa Mandarin) di Prefektur Aksu tidak lama setelah pukul 02.00 waktu setempat. Demikian seperti dilansir AP.

Dua rumah runtuh, kata pihak berwenang Aksu, dan menurut stasiun televisi CCTV sekitar 200 penyelamat darurat dikirim ke pusat gempa. Otoritas perkeretaapian Xinjiang menangguhkan puluhan kereta di wilayah tersebut dan menutup bagian-bagian yang terdampak. Jaringan listrik segera pulih di wilayah tersebut.

Belum ada laporan mengenai korban jiwa. Stasiun penyiaran negara CCTV mengatakan ada 14 gempa susulan sejak gempa utama, dengan dua gempa berkekuatan di atas 5 skala Richter.

Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa terjadi di Pegunungan Tian Shan, "wilayah yang aktif secara seismik, meskipun gempa sebesar ini jarang terjadi".

Disebutkan bahwa gempa terbesar di wilayah tersebut dalam satu abad terakhir adalah gempa magnitudo 7,1 yang terjadi pada tahun 1978.

Pusat Gempa di Uchturpan

Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Getaran gempa terasa hingga ratusan kilometer jauhnya. Ma Shengyi, seorang pemilik toko hewan peliharaan berusia 30 tahun yang tinggal di Tacheng, 600 kilometer dari pusat gempa, mengatakan anjingnya mulai menggonggong sebelum dia merasakan gedung apartemennya bergetar. Gempanya begitu kuat sehingga tetangganya lari ke bawah. Ma bergegas ke kamar mandinya dan mulai menangis.

"Tidak ada gunanya melarikan diri jika terjadi gempa besar," kata Ma. "Saya sangat ketakutan."

Badan Meteorologi China pada pekan ini memperkirakan, daerah Uchturpan yang menjadi pusat gempa mencatat suhu jauh di bawah nol derajat, dengan suhu terendah hingga minus 18 derajat C. Sebagian wilayah China utara dan tengah menggigil akibat cuaca dingin yang sangat dingin pada musim dingin ini, dengan pihak berwenang beberapa kali menutup sekolah dan jalan raya karena badai salju.

Guncangan gempa dilaporkan terasa di seluruh wilayah Xinjiang dan hingga negara tetangga Kyrgyzstan dan Kazakhstan. Di ibu kota Kazakhstan, Almaty, kantor berita Rusia Tass melaporkan orang-orang meninggalkan rumah mereka.

Sebagian besar gempa yang mengguncang China terjadi di bagian barat negara itu, termasuk Provinsi Gansu, Qinghai, Sichuan, dan Yunnan, serta wilayah Xinjiang dan Tibet.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya