Liputan6.com, Kuala Lumpur - Penguasa Johor Sultan Ibrahim Iskandar naik takhta sebagai raja Malaysia ke-17 – atau Yang di-Pertuan Agong – pada hari Rabu (31/1/2024).
Pria berusia 65 tahun ini dipilih oleh dewan kedaulatan negara pada Oktober 2023 lalu, dan akan menggantikan Raja Al-Sultan Abdullah, yang dimahkotai pada tahun 2019. Malaysia memiliki sistem yang unik, di mana kepala sembilan keluarga kerajaan – sultan dari sembilan dari 13 negara bagiannya – bergiliran menjadi raja untuk masa jabatan lima tahun.
Baca Juga
Banyak yang meyakini bahwa Sultan Ibrahim, penguasa negara bagian paling selatan Malaysia yang vokal sejak tahun 2015, akan memainkan peran penting sebagai penstabil politik negara dan suara rakyat.
Advertisement
Berikut profil singkat dan lima fakta menarik dari raja baru Malaysia tersebut, mengutip Business Times:
1. Keturunan orang tua Melayu-Inggris
Lahir pada tahun 1958, Sultan Ibrahim merupakan keturunan Melayu-Inggris. Ayahnya, Sultan Iskandar Ismail, memimpin Johor dari tahun 1981 hingga kematiannya pada tahun 2010.
Ibu Sultan Ibrahim adalah Josephine Ruby Trevorrow yang ditemui Sultan Iskandar saat ia belajar di Inggris. Mereka memiliki empat anak.
Sultan Ibrahim menikah dengan Raja Zarith Sofiah, anggota keluarga kerajaan Perak; mereka memiliki seorang putri dan lima putra, termasuk Tunku Ismail, yang ditunjuk sebagai Regent of Johor setingkat bupati awal pekan ini.
Sultan Ibrahim bersekolah di sekolah militer di AS, dan merupakan perwira angkatan darat, laut, dan udara yang terlatih. Ia juga satu-satunya sultan Malaysia yang memiliki tentara swasta.
Pada profil yang dimuat situs pemerintah Johor, diketahui bahwa Sultan Ibrahim lahir pada 22 November 1958. Ia dididik dan dibina hingga menjadi raja yang cerdas, berilmu, berwibawa dan berdaulat. Mengikuti jejak kesultanan sebelumnya dengan terlibat dalam kegiatan militer, manajemen dan administrasi yang dijadikan landasan untuk membangun semangat juang, disiplin, kepemimpinan dan karakter.
Kepemimpinan Sultan Ibrahim bermula saat tamat sekolah diangkat menjadi komandan peleton, sambil menjalani latihan militer di Pusat Latihan Angkatan Darat di Kota Tinggi. Kemudian atas undangan khusus ia mengikuti pelatihan militer bagi perwira muda di Fort Benning, Georgia AS.
Selain itu, ia juga menjalani pelatihan 'lintas udara' dan 'ranger' bagi perwira infanteri.
Setelah beristirahat selama dua bulan, Sultan Ibrahim melanjutkan latihan 'Pasukan Khusus Amerika' dan 'Pathfinder' di mana ia melakukan 19 kali lompatan parasut, delapan di antaranya pada malam hari. Ia kemudian diangkat menjadi komandan.
Sultan Ibrahim juga ditugaskan sebagai anggota tim SEAL (Angkatan Laut dan Darat). Selain itu, beberapa kali ditugaskan di Bandung Indonesia dan menjadi anggota kehormatan Komando Pasukan Khusus Indonesia (KOPASSUS). (Profil Raja Baru Malaysia dan Permaisuri Ratu, Perpaduan Sosok Karir Militer dan Ahli Bahasa)
2. Keterlibatan Luas Dalam Bisnis, Salah Satu Orang Terkaya di Malaysia
Keluarga kerajaan Johor secara aktif terlibat dalam berbagai usaha bisnis, termasuk kemitraan dengan pengembang properti Tiongkok Country Garden pada proyek Forest City senilai US$100 miliar.
Sultan Ibrahim membela keterlibatannya dalam bisnis, dengan menjelaskan bahwa dia "harus mencari nafkah seperti orang lain" dan tidak bisa hanya mengandalkan tunjangan bulanan sebesar RM27.000 atau sekitar Rp90 juta.
Aset keluarga kerajaan Johor setidaknya bernilai US$5,7 miliar, menurut perkiraan Bloomberg. Ini termasuk sebidang tanah di Tyersall Park di Singapura senilai sekitar US$4 miliar, investasi di perusahaan swasta dan publik senilai sekitar US$588 juta, dan portofolio investasi lainnya senilai US$1,1 miliar dari real estate.
Penguasa Johor adalah pemegang saham terbesar kedua di Berjaya Assets. Ia juga memegang 17,3 persen saham di Redtone Digital, penyedia layanan telekomunikasi dan infrastruktur digital.
Advertisement
3. Pemimpin yang Berwawasan Bisnis dan Ingin Menggerakkan Perekonomian Negara
Sultan Ibrahim dikenal sebagai penguasa yang aktif. Para menteri utama di suatu negara bagian diharuskan untuk meminta nasihatnya mengenai keputusan besar apa pun sebelum pemerintah negara bagian tersebut melanjutkan rencananya.
Dia telah meminta pemerintah federal untuk fokus mendorong pembangunan mega-infrastruktur yang dapat bermanfaat bagi negara bagian dan negara.
Beberapa proyek yang ia dorong adalah kebangkitan Kuala Lumpur-Singapore high-speed rail (HSR) project atau proyek kereta berkecepatan tinggi Kuala Lumpur-Singapura, dan potensi kegiatan dalam pembangunan Forest City yang bermasalah.
HSR yang sempat diberhentikan pada tahun 2021 kembali menjadi meja diskusi sejak Perdana Menteri Anwar Ibrahim mulai menjabat pada tahun 2022.
MyHSR Corporation, lembaga penyelenggara proyek pemerintah untuk HSR, sebelumnya mengungkapkan bahwa tujuh konsorsium lokal dan internasional, yang terdiri dari 31 perusahaan, telah mengajukan proposal konsep mereka untuk menghidupkan kembali proyek tersebut.
Di antara perusahaan tersebut adalah Berjaya Rail, salah satu unit Berjaya Land, yang bekerja sama dengan sekelompok perusahaan Malaysia dan asing termasuk Malaysian Resources dan IJM. Putri Sultan Ibrahim, Tun Aminah, adalah ketua Berjaya Rail dan Berjaya Corp, konglomerat yang dikendalikan oleh taipan Malaysia Vincent Tan.
4. Pemimpin yang Vokal dan Menginginkan Stabilitas Politik
Pendekatan penguasa Johor yang langsung dan blak-blakan dalam mengungkapkan pandangannya mengenai masalah dan kebijakan di depan umum dapat menarik perhatian pada interaksi yang rumit antara istana nasional dan pemerintah federal.
Tahun lalu, ia mengeluarkan pernyataan yang tegas, menyatakan bahwa manuver yang dilakukan oleh para pemimpin oposisi untuk membubarkan aliansi pemerintah persatuan antara Pakatan Harapan dan Barisan Nasional – dalam upaya untuk menggulingkan Anwar – berbahaya bagi kesejahteraan bangsa.
"Cukup sudah," katanya. "Berapa lama lagi 30 juta orang di negara kita harus menanggung situasi ini? Perekonomian harus pulih dan kesejahteraan Malaysia harus diprioritaskan."
Dalam sebuah wawancara pada bulan Desember, Sultan Ibrahim mengungkapkan keinginannya agar lembaga anti-korupsi dan perusahaan minyak dan gas milik negara, Petronas, melapor langsung kepadanya daripada ke parlemen.
Untuk lebih memahami situasi di Johor, ia memprakarsai program tahunan Kembara Mahkota Johor, yang mana ia melakukan tur ke daerah pedesaan di negara bagian tersebut.
5. Seorang Pecinta Mobil
Sebagai penggila mobil, Sultan Ibrahim memiliki koleksi yang mengesankan, mulai dari Mack Truck yang terinspirasi Optimus Prime hingga mobil vintage roda tiga, serta mobil kayu yang terinspirasi dari The Flintstones.
Ketertarikannya pada mobil meluas hingga keterlibatan aktifnya dalam olahraga motor, berperan dalam promosi dan kemajuan industri otomotif di Johor.
Sultan Ibrahim juga merupakan penguasa Melayu pertama yang memiliki izin mengemudikan lokomotif.
Advertisement