Jepang Buka Beasiswa MEXT untuk Pelajar Asing Termasuk Indonesia, Begini Caranya

Mari cari tahu tentang beasiswa Monbukagakusho/MEXT, beasiswa yang ditanggung oleh pemerintah Jepang bagi pelajar internasional yang ingin belajar di Jepang.

oleh Siti Syafania Kose diperbarui 18 Sep 2024, 10:56 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2024, 17:13 WIB
Ilustrasi Wisuda
Ilustrasi Wisuda (Unsplash/Vasily Koloda)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi di Jepang, tidak perlu khawatir soal biaya karena ada beasiswa Monbukagakusho/MEXT.

Diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah Jepang, beasiswa ini dikhususkan untuk pelajar-pelajar internasional yang ingin belajar ke Jepang, termasuk Indonesia. Beasiswa tersebut memberi tanggungan biaya pendidikan, tunjangan hidup, pengurusan visa, serta tiket pesawat pulang pergi Indonesia-Jepang. Beasiswa ini juga tidak memiliki ikatan dinas, sehingga penerima beasiswa yang sudah lulus program bisa bekerja di tempat-tempat sesuai keinginan mereka tanpa terikat instansi tertentu.

Untuk mensosialisasikan program beasiswa ini, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, mewakili Kementerian Pendidikan Jepang, menyelenggarakan booth konsultasi sekaligus mini seminar mengenai program tersebut di festival Jak-Japan Matsuri (JJM) 2024 pada tanggal 14 dan 15 September 2024 lalu. Melalui booth dan seminar tersebut, para pelajar yang tertarik dapat langsung menanyakan tentang belajar di Jepang. Banyak pengunjung JJM yang ingin menjalankan studi S2 dan S3 mendatangi booth MEXT untuk berkonsultasi.

"(Yang mengunjungi booth ini), paling banyak... yang ingin menempuh edukasi S2 dan S3... Ada juga yang menanyakan soal exchange dan high school di Jepang, tapi sayangnya, kalau high school kita tidak ada (program beasiswanya)," menurut Imas, salah satu pengurus booth MEXT di JJM 2024.

Imas juga menambahkan bahwa sejauh ini, kebanyakan penerima beasiswa berkecimpung di bidang studi sains dan teknologi. Namun, pada tahun-tahun terakhir, mulai banyak pelajar dari bidang sosial dan humaniora yang belajar ke Jepang melalui MEXT sehingga banyaknya pelajar dari kedua bidang studi mulai seimbang.

Adapun Beasiswa MEXT memiliki enam program, yakni:

  1. Specialized Training College/Senshu (Sekolah Keahlian Khusus)
  2. College of Technology/Kosen (Sekolah Teknologi)
  3. Undergraduate/Gakubu (Jenjang S1)
  4. Teacher Training (Pelatihan Guru)
  5. Japanese Studies (Studi Jepang)
  6. Research Students (Jenjang S2 dan S3)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Begini Proses Seleksi Beasiswa MEXT

Rekomendasi Buku Belajar Bisnis dan Kemampuan Kepemimpinan
Ilustrasi belajar (Pexels/Tima)

Berikut ini proses seleksi beasiswa MEXT menurut informasi yang Liputan6.com terima dari brosur:

  • Seleksi beasiswa MEXT sendiri terdiri dari dua tahap: tahap primary screening dan tahap secondary screening.
  • Dalam tahap pertama, calon penerima beasiswa akan melalui seleksi dokumen, ujian tulis, dan ujian wawancara. Peserta seleksi harus teliti dalam mengumpulkan dokumen dan memastikan kesesuaian dokumen dengan persyaratan yang telah diberikan.
  • Setelah melewati seleksi dokumen, peserta seleksi akan mengambil ujian tulis berbahasa Inggris yang materi tesnya tergantung pada bidang studi pilihannya. Bila peserta lulus ujian tulis tersebut, maka ia akan mengikuti ujian wawancara.
  • Setelah melalui ketiga langkah ini, peserta yang lulus tahap primary screening akan direkomendasikan Kedutaan Besar Jepang ke Monbukagakusho/MEXT. Pada tahap secondary screening ini, berkas peserta harus bersaing dengan berkas peserta dari berbagai negara lain. 
  • Tahap secondary screening merupakan langkah terakhir dalam seleksi ini. Jadi, bila peserta lulus di tahap ini, maka dia akan menjadi penerima beasiswa Monbukagakusho/MEXT.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya