Apa Beda Timbunan Lemak pada Pria dan Wanita?

Lemak yang tertimbun dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular.

oleh Umi Septia diperbarui 07 Agu 2017, 21:02 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2017, 21:02 WIB
Hati-hati dengan Risiko Obesitas!
Hati-hati dengan Risiko Obesitas!

Liputan6.com, Jakarta Mengkonsumsi gula secara berlebih nampaknya merupakan salah satu kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Tak hanya menyebabkan diabetes, asupan kalori yang berlebih juga dapat menyebabkan penimbunan lemak di dalam tubuh. Hal ini terjadi jika seseorang tidak mengimbangi dengan olahraga ataupun banyak bergerak yang dapat membantu membakar kalori.

Lemak tersebut memiliki perbedaan penimbunan di dalam tubuh pada pria dan wanita. "Kelebihan lemak pada tubuh wanita tertimbun dibawah kulit, sementara kelebihan lemak pada pria tertimbun dengan menempel pada organ tubuh," papar Dr. dr. Saptawati Bardosono, M. Sc, pakar gizi yang hadir dalam seminar mengenai asupan gula pada Senin (7/8/2017), di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Selain itu, lemak juga bisa tertimbun di perut yang menyebabkan perut buncit. Fenomena perut buncit dalam medis disebut obesitas sentral. Perut buncit juga dapat memicu penyakit tidak menular.

"Biasanya kalau perutnya sudah buncit ditambah dua gejala yaitu gula darah tinggi dan lemak darah tinggi dapat menyebabkan sindrom metabolik, yang artinya metabolisme tubuh kita sudah rusak. Hal ini dapat menyebabkan penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular.

Lebih lanjut Dr. Saptawati menjelaskan, timbunan lemak pada perempuan bisa lebih besar, tetapi metabolik sindromnya lebih rendah karena perempuan punya hormon estrogen, kecuali pada wanita menopause.

Kondisi obesitas sentral dapat membahayakan karena lemak yang menumpuk di perut ini dekat dengan pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju hati. Lemak tersebut bisa ikut terbawa dalam darah dan meningkatkan pembentukan lemak darah. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya