Tak Setuju Tolak Pleno KPU, PDIP Ajak Koalisi Prabowo Benahi DPT Pemilu 2019

Koalisi Prabowo menyatakan menemukan 25 juta data pemilih ganda.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 04 Sep 2018, 11:59 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 11:59 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendatangi Stadion Utama GBK untuk menyaksikan acara pembukaan Asian Games 2018.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendatangi Stadion Utama GBK untuk menyaksikan acara pembukaan Asian Games 2018. (Liputan6.com/ Asian Games)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP mengajak koalisi Prabowo Subianto untuk bekerja sama membenahi daftar pemilih sementara (DPS) untuk Pemilu 2019.

"Mari kita bekerja sama mendorong KPU, agar DPT (dapat) melindungi hak konstitusional warga negaranya," ucap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Kubu Prabowo sebelumnya menyatakan menolak rencana KPU menggelar rapat pleno finalisasi DPS menjadi daftar pemilih tetap. Mereka menemukan 25 juta data penduduk ganda.

Menurut Hasto, memperbaiki DPS lebih tepat dilakukan ketimbang menolak pleno penetapan DPT.

"Kita perbaiki saja bersama-sama, disisir bersama-sama, dan kemudian partisipasi warga secara aktif melihat, apa pun setiap satu suara itu menentukan masa depan bangsa kita," jelas Hasto.

DPT, kata dia, adalah cermin hak rakyat yang berdaulat untuk pemilih dijamin undang-undang. Karena itu hak tersebut harus dilindungi.

Ia juga meminta masyarakat berpartisipasi. Caranya dengan melaporkan kejanggalan ke KPU. Pengalaman itu pernah dialami Hasto.

"Dari keluarga saya sendiri, dulu Pilgub ikut memilih. Tiba-tiba kemarin tidak bisa memilih," kata Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya