Trisula Textile Industries Catatkan Saham di BEI

Sebanyak 71 persen dana IPO akan digunakan untuk pembelian mesin yang mendukung proses produksi perusahaan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 03 Okt 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 08:45 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Trisula Textile Industries Tbk akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ini (3/10/2017). Saham perseroan akan tercatat di papan pengembangan BEI dengan kode saham BELL. Perseroan menjadi emiten ke-23 yang tercatat tahun ini.

Berdasarkan keterbukaan BEI, perseroan melepas 300 juta saham ke publik. Sementara, saham pendiri 1,15 miliar saham. Jadi, total saham tercatat 1,45 miliar saham.

Perseroan menawarkan saham dengan harga Rp 150 per saham dengan nominal Rp 100. Dari penawaran saham atau initial public offering (IPO) ini, Trisula memperoleh dana segar Rp 45 miliar. Sedangkan kapitalisasi pasar yang terjadi Rp 217,5 miliar.

Sebanyak 71 persen dana IPO akan digunakan untuk pembelian mesin yang mendukung proses produksi perusahaan. Sisanya, sebanyak 29 persen untuk modal kerja yang mendukung operasional perusahaan.

Setelah IPO dan employee stock allocation (ESA), maka komposisi kepemilikan perseroan menjadi PT Inti Nusa Damai 78,52 persen, PT Trisula Insan Tiara 0,79 persen , publik 20,61 persen, dan ESA 0,08 persen.

Sebagai tambahan, perseroan mencatatkan aset sebanyak Rp 414,08 miliar pada Maret 2017. Lalu, total liabilitas Rp 223,09 miliar dan total ekuitas Rp 190,92 miliar.

Pendapatan perseroan pada Maret 2017 tercatat Rp 111,4 miliar. Laba periode berjalan Rp 3,95 miliar.

Minat Perusahaan Cari Dana di Pasar Modal RI Masih Besar

Memasuki semester kedua, sejumlah perusahaan sudah mempersiapkan langkah-langkah untuk ekspansi usaha pada tahun depan.

Meski tahun ini daya beli masyarakat hingga semester pertama masih tidak sekuat perkiraan semula, pada tahun depan, diperkirakan ekonomi kembali bergairah, mendekati tahun pemilhan umum yang akan digelar pada 2019.

PT Bahana Sekuritas, yang dimiliki oleh PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) ini, menilai pasar saham Indonesia masih menjanjikan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menembus 6.300 hingga akhir tahun ini.

Investor lokal dan asing masih berminat untuk mengoleksi saham-saham perusahaan yang baru akan melantai di bursa dan saham perusahaan yang sudah lama melantai di bursa.

Sejumlah perusahaan tentunya tak mau ketinggalan memanfaatkan momentum ini dengan menerbitkan saham perdana atau initial public offering (IPO) ataupun mencari pendanaan lewat penerbitan obligasi.

"Pada semester dua ini, minat perusahaan untuk menerbitkan saham perdana atau menerbitkan obligasi masih besar, investor juga masih terus mencari saham-saham yang prospektif di pasar," kata Direktur Utama Bahana Sekuritas Feb Sumandar, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (14/9/2017).

"Tak ketinggalan, ekspansi usaha melalui non organik growth juga masih akan terjadi pada tahun ini," tambah Feb.

Perusahaan sekuritas pelat merah ini memperkirakan pada semester II 2017 ada lebih dari tiga perusahaan baik milik pemerintah maupun swasta yang akan menerbitkan saham perdana atau initial public offering (IPO), lebih dari tiga perusahaan yang akan menerbitkan obligasi dengan total nilai sekitar Rp 10 triliun, serta ada perusahaan lokal Indonesia yang akan melakukan ekspansi ke luar negeri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya