Investor Asing Jual Saham Rp 822 Miliar, IHSG Lengser dari 5.800

Sektor saham keuangan bebani laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Mei 2018, 16:18 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 16:18 WIB
IHSG 30 Mei 2017 Ditutup Melemah 0,33 Persen
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,33% atau 18,94 poin ke level 5.693,39, Jakarta, Selasa (30/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tekanan menjelang akhir pekan ini. Investor asing pun masih jual saham.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (4/5/2018), IHSG merosot 66,38 poin atau 1,13 persen ke posisi 5.792,34. Indeks saham LQ45 susut 1,48 persen ke posisi 920,12. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.855,10 dan terendah 5.768,38. Sebanyak 257 saham melemah sehingga menekan IHSG. 114 saham lainnya diam di tempat. 118 saham menguat.

Total frekuensi perdagangan saham tercatat 331.906 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 822,88 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.933.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,01 persen. Sektor saham keuangan melemah 2,2 persen. Sektor saham pertanian melemah 1,66 persen dan sektor saham tambang merosot 1,45 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham KOBX naik 25 persen ke posisi Rp 260 per saham, saham DFAM melonjak 22,66 persen ke posisi Rp 498 per saham, dan saham IMAS naik 10,59 persen ke posisi Rp 2.610 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BBTN melemah 9,25 persen ke posisi Rp 2.650 per saham, saham MEDC turun 7,26 persen ke posisi Rp 1.085 per saham, dan saham WIKA tergelincir 6,16 persen ke posisi Rp 1.830 per saham.

Sebagian besar indeks saham acuan di bursa Asia tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,28 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,04 persen, indeks saham Thailand susut 0,50 persen.

Kemudian indeks saham Shanghai melemah 0,32 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,93 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,14 persen.

“IHSG konsolidasi di tengah tekanan global dan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hanya saja tekanan IHSG tidak seberat kemarin,” ujar Analis PT Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya saat dihubungi Liputan6.com.

 

Sektor Keuangan Bebani IHSG pada Sesi Pertama

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY2
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum juga beranjak dari zona merah. IHSG kembali melemahpada perdagangan saham jelang akhir pekan ini.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat (4/5/2018), IHSG merosot 55,46 poin atau 0,95 persen ke posisi5.803,526.Indeks saham LQ45 tergelincir 1,28 persen ke posisi 922,02. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Pada sesi pertama, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.855,10 dan terendah 5.788,38. Sebanyak 200 saham melemah sehinggamenekan IHSG. Sementara itu, 121 saham menguat dan 100 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 196.592 kali dengan volume perdagangan saham 4,5 miliar saham. Nilai transaksi harian sahamRp 3,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 456,79 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.935.

Seluruh sektor saham pun masih melanjutkan tekanan. Sektor saham keuangan turun 1,93 persen, dan catatkan penurunan terbesar diantara sektor saham lainnya. Sektor saham tambang merosot 0,92 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,85 persen.

Di tengah pelemahan IHSG, ada sejumlah saham yang masih menguat. Saham DFAM naik 24,38 persen ke posisi Rp 505 per saham, saham KOBX mendaki 18,27 persen ke posisi Rp 246 per saham, dan saham IMAS menanjak 10,17 persen ke posisi Rp 2.600 per saham.

Sementara itu, saham-saham tertekan antara lain saham EXCL turun 6,17 persen ke posisi Rp 1.825 per saham, saham BBTN merosot6,16 persen ke posisi Rp 2.740 per saham, dan saham MEDCO tergelincir 5,56 persen ke posisi Rp 1.105 per saham.

Sebagian bursa saham Asia pun tertekan kecuali indeks saham Taiwan naik 0,41 persen. Indeks saham Hong Kong Hang Sengmelemah 0,55 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,57 persen, indeks saham Thailand susut 0,16 persen.Sementara itu, indeks saham Shanghai merosot 0,14 persen dan indeks saham Singapura turun 0,65 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya