IHSG Ditutup Menghijau, Rupiah Menguat ke 14.345 per Dolar AS

IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.738,92 dan terendah 5.557,55.

oleh Nurmayanti diperbarui 04 Jul 2018, 16:16 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2018, 16:16 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau. IHSG menguat terutama didorong sektor saham konsumsi.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG naik 99,7 poin atau 1,77 persen ke posisi 5.733,63. Indeks saham LQ45 juga menguat 2,83 persen ke posisi 907,800. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.738,92 dan terendah 5.557,55. Sebanyak 186 saham menguat. Sebanyak 196 saham melemah dan 114 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 401.864 kali dengan volume perdagangan saham 8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 36,15 miliar di pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.345.

Sebagian sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham konsumsi naik 3,824 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menguat 2,40 persen dan sektor saham anek industri naik 2,47 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham INDR naik 25 persen ke posisi Rp 5.900 per saham, saham IMAS melonjak 24,76 persen ke posisi Rp 2.620 per saham, dan saham GOLD mendaki 22,50 persen ke posisi Rp 490 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CSIS melemah 25 persen ke posisi Rp 1.485 per saham, saham CANI turun 25 persen ke posisi Rp 16 per saham, dan saham SWAT susut 23,85 persen ke posisi Rp 198 per saham.

 

Jangkau Investor Bermodal Minim lewat Stock Split

Investor saham.
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejumlah emiten akan menggelar pemecahan nilai nominal saham atau stock split pada semester II 2018. Stock split itu diperkirakan dapat dongkrak investor ritel dan meningkatkan volume perdagangan saham.

Stock split ini dilakukan di tengah sentimen laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan. Sepanjang tahun berjalan 2018, IHSG sudah melemah 11,36 persen ke posisi 5.633,94 pada penutupan perdagangan saham 3 Juli 2018.

Baru-baru ini emiten yang umumkan rencana stock split antara lain PT Sariguna Primatirta Tbk, produsen air minuman cleo. Perseroan akan pecah nilai nominal saham menjadi Rp 20 dengan jumlah saham 11 miliar saham dari sebelumnya Rp 100 dengan jumlah saham 2,2 miliar saham. Demikian mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/7/2018).

Kemudian PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) akan memecah nilai nominal saham dengan rasio perbandingan 1:10 dari Rp 100 menjadi Rp 10. Manajemen MARI menuturkan, stock split itu untuk meningkatkan jumlah saham perseroan beredar dan menarik minat investor lebih luas untuk memiliki harga saham dengan harga terjangkau. Selain itu, likuiditas perdagangan saham akan meningkat.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) akan stock split saham 1:2. Stock split dilakukan untuk saham seri A dan seri B. Stock split saham seri A dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham dan saham seri B dari Rp 100 per saham menjadi Rp 50 per saham.

Emiten lainnya yang memecahkan nilai nominal saham yaitu PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) dengan perbandingan 1:5 dari semula Rp 100 per saham menjadi Rp 20 per saham. Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 9 Juli 2018.

Selanjutnya PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) akan stock split dengan rasio Rp 100 per saham menjadi Rp 20 per saham. Jadwal stock split perseroan yaitu akhir (cum) perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar pada 6 Juli 2018, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 9 Juli 2018.

Kemudian daftar pemegang saham yang berhak atas perubahan nominal saham pada 11 Juli 2018, saham dengan nilai nominal baru didistribusikan kepada pemegang saham pada 12 Juli 2018, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 12 Juli 2018. Pada 12 Juli 2018 tersebut juga dimulainya penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal baru.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya