Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rata-rata aktivitas transaksi harian saham lebih dari Rp 13 triliun. Aktivitas transaksi harian ini bahkan mencapai rekor baru sejak 1992.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menuturkan, aktivitas perdagangan di pasar modal Indonesia meningkat dalam tiga bulan terakhir. Ini ditunjukkan dari rata-rata nilai transaksi perdagangan yang menyentuh Rp 13 triliun per hari.
Nilai transaksi itu bahkan melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir. Inarno mengatakan, tingginya aktivitas transaksi harian itu termasuk rekor baru sejak 1992.
Advertisement
Baca Juga
"Di antaranya adalah rata-rata nilai perdagangan harian yang mencapai lebih dari Rp13 triliun per hari," ujar dia dalam acara Capital Market Summit & Expo 2021, Kamis (14/10/2021).
Nilai transaksi harian melonjak juga tidak lepas dari jumlah frekuensi transaksi di Pasar Modal Indonesia. Rata-rata 1,2 juta transaksi per hari. Bahkan menjadi tertinggi di kawasan Asia dalam tiga tahun terakhir. Inarno menambahkan, hal tersebut diikuti lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 19 miliar lembar saham per hari.
Investor baru juga meningkat selama delapan bulan terakhir. Ada penambahan satu juta investor saham baru. Inarno mengatakan, hal tersebut patut disyukuri dan dibanggakan karena menunjukkan antusias masyarakat untuk investasi.
“Dan menjadi bagian dari pasar modal masih sangat tinggi," ujar dia.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Investor Pasar Modal Sentuh 6,4 Juta
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 30 September 2021 pasar modal indonesia telah mencapai lebih dari 6,4 juta investor. Termasuk di dalamnya adalah 2,9 juta single investor identification (SID) saham baru.
Tidak hanya pertumbuhan investor saja, pada periode tersebut jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia juga mengalami peningkatan menjadi 750 perusahaan tercatat.
Adapun penambahan baru sebanyak 38 perusahaan. Inarno berharap pasar modal Indonesia terus memberikan kinerja yang baik.
"Dengan demikian dapat membantu pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi yang tengah berlangsung," pungkasnya.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Â
Advertisement