Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Rabu, (12/10/2022).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, potensi pergerakan IHSG pada Rabu pekan ini terlihat masih akan dibayangi oleh pola tekanan minor. Peluang ini, menurut William dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat kinerja emiten yang terlihat pada kuartal II 2022 membaik dan berpotensi lebih baik pada kuartal III 2022.
Baca Juga
“Hal ini tentunya dapat memberikan laporan kinerja yang dapat membantu mendongkrak performa IHSG dalam beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG berpotensi melemah,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.872-7.137 pada Rabu pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada perdagangan, 11 Oktober 2022, IHSG ditutup kembali terkoreksi 0,8 persen ke 6.939 dan masih tertahan oleh MA200, tetapi demikian pergerakan IHSG masih didominasi oleh tekanan jual.
Selama IHSG masih berada di atas level support di 6.926, posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave ii dari wave (a) dari wave [y], sehingga IHSG masih berpeluang menguat kembali untuk uji 7.135-7.150 pada skenario hitam. Namun, waspadai bila IHSG terkoreksi ke bawah support pada skenario merah, maka IHSG akan membentuk wave (y) dari wave [y] menuju ke 6.750-6.850.
Ia mengatakan, IHSG berada di level support 6.757,6.926 dan resistance 7.135,7.156 pada Rabu pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT Timah Tbk (TINS).
Sementara itu, William memilih saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Kemudian PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Berikut Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) - Spec Buy (970)
Saham ESSA ditutup menguat 1,6 persen ke level 970 pada perdagangan, Selasa, 11 Oktober 2022, tetapi penguatannya masih tertahan oleh MA20.
“Selama tidak terkoreksi ke bawah 920 sebagai supportnya, maka posisi ESSA saat ini sedang berada di awal wave C dari wave (B), sehingga ESSA berpeluang menguat kembali,” tutur dia.
Spec Buy: 945-970
Target Price: 1.055, 1.140
Stoploss: below 920
2.PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) - Buy on Weakness (306)
Saham KRYA ditutup menguat 4,8 persen ke level 306 pada perdagangan, 11 Oktober 2022, dan penguatannya tertahan oleh MA20.
“Selama tidak terkoreksi ke bawah 272 sebagai supportnya, maka posisi KRYA sedang berada di awal wave C dari wave (B) pada label hitam, sehingga KRYA berpeluang melanjutkan penguatannya kembali,” tutur dia.
Buy on Weakness: 286-306
Target Price: 324, 350
Stoploss: below 272
3.PT Mitra Phinastika Mustika Tbk (MPMX) - Buy on Weakness (1.000)
Saham MPMX ditutup terkoreksi 0,5 persen ke level 1.000 pada perdagangan, 11 Oktober 2022.
“Selama MPMX masih mampu bergerak di atas 955 sebagai supportnya, maka posisi MPMX diperkirakan sedang berada di wave (ii) dari wave [c] dari wave B,” tutur dia.
Buy on Weakness: 975-1.000
Target Price: 1.055, 1.100
Stoploss: below 955
4. PT Timah Tbk (TINS) - Buy on Weakness (1.370)
Saham TINS ditutup terkoreksi 1,1 persen ke level 1.370 pada perdagangan kemarin (11/10) dan pergerakan TINS masih tertahan oleh MA20.
“Kami perkirakan, posisi TINS sedang berada di awal wave [iii] dari wave C sehingga koreksi TINS akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.
Buy on Weakness: 1.330-1.365
Target Price: 1.410, 1.545
Stoploss: below 1.290
Advertisement
Penutupan IHSG pada 11 Oktober 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Selasa, 11 Oktober 2022. Mayoritas sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,79 persen ke posisi 6.939,14. Indeks LQ45 terpangkas 0,83 persen ke posisi 988,42. Seluruh indeks acuan merosot. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.001,96 dan terendah 6.937,80. Sebanyak 340 saham melemah sehingga menekan IHSG. 190 saham menguat dan 164 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.234.588 kali dengan volume perdagangan saham 26,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.353. Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDX siklikal naik 0,16 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno terpangkas 2,15 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,85 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur susut 0,82 persen, indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,78 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth terpangkas 0,67 persen, indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,61 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,38 persen, indeks sektor saham IDXproperty susut 0,36 persen, dan indeks sektor saham IDXindustry terperosok 0,15 persen.
Bursa Saham Asia Bervariasi pada 11 Oktober 2022
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Selasa, 11 Oktober 2022. Sementara itu, indeks Taiwan melemah 4,3 persen ke posisi 13.106,03 setelah libur. Pergerakan bursa saham Asia pada Selasa pekan ini dibayangi investor yang mempertimbangkan dampak peraturan baru Amerika Serikat terhadap produsen chip/
Usai libur, bursa saham Jepang dan Korea Selatan tertekan. Indeks Jepang Nikkei turun 2,64 persen ke posisi 26.401,25. Indeks Topix tergelincir 1,86 persen ke posisi 1.817,24. Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 1,83 persen ke posisi 2.192,07. Indeks Kosdaq anjlok 4,15 persen ke posisi 669,50.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng merosot dua persen dan indeks Hang Seng teknologi terpangkas 3,16 persen. Di Australia, indeks ASX 200 susut 0,34 persen ke posisi 6.645.
Bursa saham China menguat. Indeks Shanghai naik 0,19 persen dan indeks Shenzhen bertambah 0,529 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 2 persen.
“Saham terus dijual karena dampak kebijakan moneter yang lebih ketat menakuti investor,” tulis Analis ANZ Research dikutip dari CNBC.
Advertisement