RUPSLB BTN Angkat Yusuf Permana Jadi Komisaris

RUPSLB juga menyetujui pengangkatan kembali Andi Nirwoto sebagai Direktur IT & Digital BTN.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 11 Jan 2023, 16:39 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 16:39 WIB
Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyetujui pengunduran diri Heru Budi Hartono sebagai Komisaris BTN melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pengunduran diri Heru dilakukan sehubungan yang bersangkutan telah diangkat menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Kami selesai RUPSLB terkait pengunduran diri Heru Budi Hartono sebagai komisaris perseroan yang telah dilantik menjabat sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta," kata Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam konferensi pers, Rabu (11/1/2023).

Haru menuturkan, dalam RUPSLB BTN, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan M Yusuf Permana sebagai Komisaris BTN menggantikan Heru Budi Hartono. Selain itu, RUPSLB juga menyetujui pengangkatan kembali Andi Nirwoto sebagai Direktur IT & Digital BTN.

Dengan ada komposisi komisaris yang baru ini, BTN semakin optimistis dalam mencapai target menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada 2025.

Heru Budi Hartono telah dilantik sebagai Penjabat Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada 17 Oktober 2022. Heru Budi Hartono juga telah mengirimkan surat permohonan pengunduran diri pada 12 Oktober 2022.

Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan, jabatan Heru Budi Hartono selaku anggota Dewan Komisaris Perseroan berakhir dengan sendirinya sejak pelantikannya sebagai Penjabat Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada 17 Oktober 2022.

Berikut adalah susunan komisaris baru hasil RUPSLB Bank BTN:

Komisaris Utama/Independen : Chandra M Hamzah

Wakil Komisaris Utama/Independen : Iqbal Latanro

Komisaris Independen : Ahdi Jumhari Luddin

Komisaris Independen : Armand B Arief

Komisaris Independen : Sentot A Sentausa

Komisaris : Herry Trisaputra Zuna

Komisaris : Andin Hadiyanto

Komisaris : Himawan Arief Sugoto

Komisaris : M Yusuf Permana

 

Adapun susunan Direksi Bank BTN tidak berubah sebagai berikut:

Direktur Utama : Haru Koesmahargyo

Wakil Direktur Utama : Nixon LP Napitupulu

Direktur Consumer : Hirwandi Gafar

Direktur Finance : Nofry Rony Poetra

Direktur Asset Management : Elisabeth Novie Riswanti

Direktur Human Capital, Compliance and Legal : Eko Waluyo

Direktur Distribution and Funding : Jasmin

Direktur Risk Management : Setiyo Wibowo

Direktur IT & Digital : Andi Nirwoto

 


Optimistis Sambut 2023

Kantor Bank BTN
Kantor Bank BTN (dok: BTN)

Pada kesempatan yang sama, Haru menegaskan, di tengah dinamika makro ekonomi nasional dan global, serta kondisi Indonesia yang masih dalam tahap pemulihan perekonomian nasional pasca pandemi COVID-19 pada 2022, perseroan optimistis menyambut 2023.

Pada akhir 2022 lalu, Bank BTN berhasil menyelesaikan target bisnis dengan baik. BTN akan kembali pada masa kejayaannya di mana 2022 akan ditutup dengan raihan kinerja terbaik dalam 10 tahun terakhir.

"Pencapaian itu menunjukkan “that we are back on track”. Kami akan menjaga pencapaian ini agar dapat sustain kedepan dengan terus melakukan evaluasi, perbaikan serta peningkatan layanan sehingga tujuan besar Bank BTN menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada Tahun 2025 dapat terwujud,” jelas Haru.

Selain itu, right issue yang merupakan salah satu strategi inisiatif dari BTN untuk meningkatkan kapasitas dalam menyalurkan kredit perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia, telah berjalan lancar dengan tingginya jumlah permintaan yang masuk, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali.

"Saya mewakili seluruh jajaran Manajemen Bank BTN ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah RI, pemegang saham publik dan stakeholder lainnya yang telah mendukung proses rights issue perseroan sehingga berjalan lancar dan sukses. Kelebihan permintaan rights issue Bank BTN merupakan kepercayaan yang besar dari para pemegang saham Bank BTN terhadap kinerja perseroan,” pungkasnya.

 

 


Rights Issue BTN Alami Kelebihan Permintaan 1,6 Kali

Dongrak Ekonomi Nasional, BTN Fokuskan Dana PEN
Nasabah menunggu di lobby untuk bertransaksi di Kantor Bank BTN Cabang Harmoni, Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank BTN tengah berfokus pada penyaluran dana PEN dalam bentuk subsidi bunga KPR dan UMKM kurang lebih mencapai 1,15 juta debitur dengan nilai sekitar Rp2,49 triliun. (Liputan6.com/HO/BTN)

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sukses menggelar penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) untuk porsi pemegang saham publik mencapai sekitar 1,6 kali.

"Kami sangat bersyukur, proses rights issue BTN berjalan lancar. Jumlah permintaan yang masuk juga sangat tinggi, sehingga rights issue BTN ini mengalami oversubscribed sekitar 1,6 kali,” ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo dalam keterangannya, Kamis, 5 Januari 2023.

Haru sangat berterima kasih kepada Pemerintah, pemegang saham publik dan stakeholder lainnya yang telah mendukung proses rights issue perseroan sehingga berjalan lancar dan sukses. Kelebihan permintaan rights issue Bank BTN merupakan kepercayaan yang besar dari para pemegang saham Bank BTN terhadap kinerja perseroan.

Haru mengatakan, BTN akan menjaga kepercayaan dari pemegang saham dengan menghasilkan kinerja yang terus bertumbuh positif dan berkelanjutan antara lain dengan memperbesar kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan dari sebelumnya 800 ribu unit selama lima tahun menjadi 1,32 juta unit.

Dalam aksi korporasi ini BTN menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan Rp1.200, BTN akan mendapatkan tambahan modal sebesar Rp4,13 triliun setelah aksi korporasi ini selesai.

 


Bersiap Luncurkan SuperApp

PPKM Darurat Bank BTN Dorong Digital Banking
Nasabah mengakses layanan mobile banking Bank BTN di Jakarta, Senin (19/7/2021). Bank BTN menambah fitur Cardless Withdrawal yang bisa melakukan transaksi tarik tunai tanpa kartu di ATM, serta QRIS dengan memindai QR Code melalui aplikasi mobile banking BTN. (Liputan6.com)

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bakal meluncurkan SuperApp New BTN Mobile di awal 2023. Dengan menargetkan sebanyak 1 juta pengguna baru.

SuperApp New BTN Mobile merupakan gabungan dari seluruh channel layanan digital BTN yang selama ini digunakan untuk mempermudah nasabah mendapatkan layanan Digital Mortgage Ecosystem perseroan.

Seperti diketahui, BTN sendiri saat ini memiliki berbagai layanan digital seperti mobile banking BTN, internet banking BTN, btnproperti, btnproperti for developer, SMART Residence, hingga rumahmurahbtn.co.id.

"Nantinya seluruh layanan digital tersebut akan kami integrasikan ke dalam satu aplikasi SuperApp BTN Mobile yang rencananya akan diluncurkan awal tahun 2023 mendatang," kata Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu kepada media, di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Menurut Nixon, dengan diluncurkan SuperApp BTN Mobile diharapkan semakin mempermudah para nasabah mengakses seluruh layanan perbankan BTN hanya dalam genggaman smart phone. Selain itu, keberadaan SuperApp BTN Mobile melengkapi fundamental Bank BTN menjadi One Stop Shop Housing Ecosystem.

Diakui Nixon, seluruh proses transformasi digital yang mereka lalukan sejak tiga hingga empat tahun lalu, telah berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan.

"Transformasi digital yang kami lakukan selama ini telah terbukti efektif dalam menekan cost of fund yang saat ini berada dikisaran tiga persen. Ini sejarah juga buat BTN di mana, efisiensi cost of fund bisa membuat aset kita akhir tahun 2022 diperkiraka akan tembus Rp 400 triliun dan kredit mencapai kisaran angka Rp 300 triliun," ungkap Nixon.

Dia juga optimistis realisasi laba bersih Bank BTN tahun 2022 ini diperkirakan bisa menembus angka Rp 3 triliun. "Laba 2022 adalah laba paling tinggi bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum Covid-19," pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya