Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Selasa, (28/3/2023). Mayoritas indeks sektor saham bergerak di zona hijau.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di 6.708,93. Pada pukul 09.25 WIB, IHSG naik 0,28 persen ke posisi 6.727. Indeks LQ45 bertambah 0,34 persen ke posisi 932,3. Mayoritas indeks saham acuan menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.739,17 dan terendah 6.715,59.
Baca Juga
Sebanyak 261 saham menguat dan 163 saham melemah. 211 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 282.676 kali dengan volume perdagangan 4,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.090.
Advertisement
Secara indeks sektor saham menghijau kecuali sektor saham keuangan melemah 0,45 persen. Sektor saham energi bertambah 1,06 persen, sektor saham basic mendaki 0,67 persen, sektor saham industri menguat 0,03 persen, dan sektor saham nonsiklikal bertambah 0,57 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal melesat 0,49 persen, sektor saham kesehatan naik 0,17 persen, sektor saham properti menanjak 0,66 persen, sektor saham teknologi melambung 1 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,39 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,60 persen.
Pada awal perdagangan saham PGAS naik 2,55 persen ke posisi Rp 1.410 per saham, saham BRIS melambung 0,31 persen ke posisi Rp 1.615 per saham, saham ADMR melambung 3,9 persen ke posisi Rp 1.200 per saham, dan saham ANTM naik 2,55 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah 0,8 persen ke posisi 6.708 setelah lonjakan pada Jumat pekan lalu usia rapat the Fed. Selain itu, perputaran pasar juga kembali normal dan rupiah tetap menguat setelah kabar aksi beli di pasar obligasi. Sementara itu, saham-saham bank besar turun dengan saham BMRI melemah 6,4 persen, saham BBCA susut 1,4 persen, saham BBNI tergelincir 1,3 persen, saham BBRI merosot 0,6 persen.
Sementara itu, harga nikel naik 4,2 persen dan dolar AS melemah. Saham ANTM bertambah 3,4 persen usai rilis laporan keuangan 2022, saham ADMR menguat 5 persen, saham TINS naik 2 persen, saham HRUM bertambah 1,8 persen dan INDY naik 1,5 persen, sedangkan saham TLKM melemah 0,5 persen pada Senin, 27 Maret 2023.
Top Gainers-Losers pada 28 Maret 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham SAGE melambung 20,59 persen
- Saham CHEM melambung 17,76 persen
- Saham CBUT melambung 10,23 persen
- Saham CHIP melambung 9,77 persen
- Saham PORT melambung 8,20 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham KMTR melemah 6,98 persen
- Saham AMAN melemah 6,97 persen
- Saham MMIX melemah 6,92 persen
- Saham UFOE melemah 6,67 persen
- Saham IRSX melemah 6,52 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 170,3 miliar
- Saham NATO senilai Rp 94 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 90 miliar
- Saham BHAT senilai Rp 81,7 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 65,8 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LAJU tercatat 28.649 kali
- Saham DOID tercatat 17.743 kali
- Saham SAGE tercatat 17.452 kali
- Saham UFOE tercatat 12.286 kali
- Saham CBRE tercatat 11.023 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan Selasa, 28 Maret 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih prediksi IHSG berada di kisaran 6.687-6.800.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, Bank Indonesia melaporkan likuiditas ekonomi atau uang beredar dalam arti luas (M2) periode Februari 2023 tumbuh 7,9 persen YoY mencapai sebesar Rp8.300 triliun. Hal tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) yang tumbuh 6,6 persen YoY dan komponen uang kuartal yang beredar tumbuh 2,3 persen YoY mencapai sebesar Rp 813,9 triliun.
Adapun perkembangan M2 ini dipicu oleh perkembangan aktiva dalam negeri bersih yang tumbuh 8,2 persen YoY seiring dengan perkembangan tagihan sektor lainnya 9,4 persen dan modal 5 persen.
Dari mancanegara, International Monetary Fund (IMF) akan merilis perkiraan terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi global di bulan depan. Adapun perkiraan pertumbuhan ekonomi global akan tetap berada jauh di bawah rata-rata historis yakni sebesar 3,8 persen dan prospek secara keseluruhan tetap melemah.
Sementara itu, Producer Price Index (PPI) Malaysia pada periode Februari 2023 tercatat mengalami deflasi -0,8 persen YoY, melambat dibanding periode sebelumnya yang tercatat inflasi 1,3 persen YoY.
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas
TOWR
Buy :910
TP : 940
Stop loss: <895
Berpotensi technically rebound. stochastic goldencross pada area oversold dan MACD bar histogram dalam momentum bearish terbatas indikasi mulai peluang ke level positif.
Kinerja TOWR sepanjang tahun 2022 mampu mencatat pendapatan yang tumbuh 27% YoY mencapai sebesar RP11,03 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp3,44 triliun. Peningkatan kinerja TOWR dipicu oleh kontribusi jaringan fiber optic yang meningkat 112% mencapai 149.811 km dan TOWR sepanjang 2022 telah memiliki total 29.794 menara.
MAPI
Buy : 1.500
TP : 1.545
Stop loss : 1.480
Buy on support, volume menurun indikasi tekanan jual melemah. Indikator stochastic bergerak di area netral dan MACD line berada di atas centerline dalam momentum positif.
Kinerja MAPI per September 2022 terpantau solid dimana laba bersih tercatat Rp1,5 triliun dari sebelumnya mencatat kerugian bersih Rp83,4 miliar. Hal tersebut dipicu oleh tumbuhnya pendapatan sebesar Rp18,8 triliun. Peningkatan kinerja akan berlanjut positif seiring dengan melonggarnya PPKM sejak kuartal-IV 2022, dilanjutkan momentum lebaran pada semester-I 2023 serta diperkuat dengan upaya MAPI yang terus meningkatkan kinerjanya segmen penjualan online.
INDY
Buy : 2.070
TP : 2.140
Stop loss : 2.020
Mencoba rebound, ditutup di atas MA-5. Volume stabil dengan stochastic pada area oversold dan MACD bar histogram bearish terbatas berpotensi memulai momentum positif.
Kinerja INDY per September 2022 lalu mencatat laba bersih yang tumbuh Rp5,2 triliun didorong dari capaian pendapatan nya sebesar Rp47,8 triliun. INDY terus memperkuat segmen bisnis pada ekosistem kendaraan listrik. Bahkan saat ini telah bekerjasama dengan Daeyoung Chaevi untuk memperkuat infrastruktur kendaraan listrik dalam negeri. Prospek INDY ke depan akan cerah dengan katalis positif yakni seiring factor penerapan ESG.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement