Bed Bath & Beyond Ajukan Kebangkrutan, Ini Alasannya

Bed Bath&Beyond menyampaikan telah membuat keputusan sulit untuk menghentikan operasinya. Perseroan pun ajukan kebangkrutan.

oleh Agustina Melani diperbarui 24 Apr 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2023, 06:00 WIB
Bed Bath&Beyond (Foto: Oxana Melis/Unsplash)
Bed Bath&Beyond (Foto: Oxana Melis/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bed Bath & Beyond mengajukan bangkrut pada Minggu, 23 April 2023. Perseroan mengatakan akan menjual barang dan kemudian gulung tikar.

Dikutip dari CNN, Minggu (23/4/2023), Bed Bath & Beyond menyampaikan telah membuat keputusan sulit untuk menghentikan operasinya.

"Terima kasih kepada seluruh pelanggan setia kami. Kami telah membuat keputusan sulit untuk mulai menghentikan operasi kami,” tulis Bed Bath & Beyond.

Manajemen menyampaikan 360 gerai Bed Bath and Beyond bersama dengan 120 toko buybuy BABY akan tetapi buka untuk saat ini. Perusahaan memperoleh edana USD 240 juta untuk membantu mendanai operasinya selama kebangkrutan.

Namun, penutupan toko akan dimulai pada Rabu, dan Bed Bath and Beyond akan menutup beberapa toko. Berapa banyak, atau apa yang terjadi pada ribuan karyawan yang tersisa, bergantung pada apa yang terjadi selanjutnya.

Pengajuan kebangkrutan tidak selalu berarti perusahaan akan gulung tikar. Banyak perusahaan besar Amerika Serikat telah mengajukan kebangkrutan, memakainya untuk melunasi utang dan biaya lain yang tidak mampu lagi mereka bayar. Namun, bahkan jika Bed Bath and Beyond muncul dari kebangkrutan, masa depannya tidak dijamin.

Perusahaan menuturkan akan berusaha untuk menjual sebagian atau seluruh bisnisnya. Jika dapat menemukan pembeli, Bed Bath and Beyond akan menghentikan penutupan toko. Namun, jika pembeli tidak melapor, Bed Bath and Beyond kemungkinan besar akan dilikuidasi seluruhnya dan gulung tikar.

Analis GlobalData Retail, Neil Saunders menuturkan, perusahaan dapat keluar dari kebangkrutan sebagai pengecer khusus online. “Pada akhirnya, jika muncul dari kebangkrutan, Bed Bath and Beyond akan menjadi bayangan dari dirinya yang dulu,” ujar dia.

Bed Bath and Beyond telah menjadi permata mahkota pada era yang disebut “category killers”, rantai yang mendominasi kategori ritel antara lain Toys “R” Us, Circuit City, dan Sports Authority. Perusahaan-perusahaan itu akhirnya mengajukan kebangkrutan karena pembeli berpaling dari toko khusus yang besar dan memilih opsi online seperti Amazon.

Terkenal dengan Kupon Diskon

Bed Bath&Beyond (Foto: Oxana Melis/Unspalsh)
Bed Bath&Beyond (Foto: Oxana Melis/Unspalsh)

Bed Bath and Beyond menjadi terkenal karena panci dan wajan, handuk, dan tempat tidur serta kupon diskon 20 persen yang ada di mana-mana. Kupon biru-putih menjadi semacam simbol budaya pop, dan jutaan orang Amerika Serikat akhirnya menyimpan di mobil dan basement.

Perusahaan menuturkan, pelanggan akan dapat memakai kupon diskon 20 persen yang tersisa pada Minggu, Senin, dan Selasa. Perusahaan akan berhenti menerimanya pada Rabu. Sebaliknya, Bed Bath and Beyond mengharapkan menawarkan “diskon besar” pada produk-produknya sebagai bagian untuk keluar dari bisnisnya.

Perseroan menarik banyak pelanggan dengan menjual nama merek dengan harga potongan. Merek mendambakan mendapatkan tempat di rak Bed Bath and Beyond, karena tahu itu akan hasilkan penjualan besar. Plus, tata letak toko terbuka mendorong pembelian impulsive. Pembeli akan datang untuk membeli hidangan baru dan keluar dengan membawa bantal, handuk dan barang lainnya.

Bagi pembeli, Bed Bath and Beyond menjadi pilihan saat mencari perlengkapan liburan musim dingin dan kembali ke sekolah serta kuliah. Perseroan juga memiliki bisnis kuat untuk perlengkapan bayi.

Akan tetapi, perusahaan yang berbasis di New Jersey lambat menanggapi perubahan belanja dan berjuang menarik pelanggan yang pindah ke Amazon, Target dan rantai lainnya. Dalam pengajuan kebangkrutan, Bed Bath and Beyond menuturkan memiliki utang USD 5,2 miliar dan aset hanya USD 4,4 miliar. Perseroan juga mendapatkan USD 240 juta untuk pembiayaan pada Minggu ini sehingga bertahan cukup lama untuk menutup toko dan hentikan operasinya.

Perseroan mendorong pembeli untuk mencari barang diskon akhir minggu ini. Barang yang dibeli sebelum Rabu pekan ini. Barang yang dibeli sebelum Rabu peka ini dapat dikembalikan hingga 24 Mei, tetapi semua penjualan setelah Rabu bersifat final. Toko akan berhenti menerima kartu hadiah pada 8 Mei.

Era Superstore

Ilustrasi Supermarket
Ilustrasi supermarket. (dok. Unsplash.com/Mehrad Vosoughi @mehrad_vosoughi)

Didirikan pada 1971 oleh Warren Eisenberg dan Leonard Feinstein, dua veteran industri ritel diskon di Springfield, New Jersey, kemudian disebut Bed n Bath, pertama kali tumbuh di sekitar timur laut dan di California menjual tempat tidur desainer, tren baru pada saat itu. Tidak seperti department store, itu tidak bergantung pada acara penjualan untuk menarik pelanggan.

Perusahaan mengubah namanya menjadi Bed Bath&Beyond pada 1987 untuk mencerminkan barang dagangannya yang diperluas dan “superstore” yang lebih besar. Perusahaan go public pada 1992 dengan 38 toko dan penjualan USD 200 juta.

“Kami telah menyaksikan perombakan department store dan tahu kalau toko khusus akan menjadi gelombang ritel berikutnya,” ujar Feinstein pada 1993.

“Itu adalah awal dari pendekatan desainer terhadap linen dan peralatan rumah tangga dan kami melihat jendela peluang yang nyata,” kata dia.

Pada 2000, angka itu melonjak menjadi 241 toko dan USD 1,1 miliar dalam penjualan tahunan. Gerai Bed Bath and Beyond yang ke-1000 dibuka pada 2009,ketika rental telah mencapai USD 7,8 miliar dalam penjualan tahunan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya