RUPST Adaro Energy Indonesia Setujui Rencana Buyback Rp 4 Triliun

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengantongi restu pemegang saham atas rencana pembelian kembali saham (buyback) Rp 4 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Mei 2023, 17:03 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 17:03 WIB
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Kamis (11/5/2023). RUPST Perseroan memutuskan bagikan dividen 40 persen dari laba bersih 2022. (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Kamis (11/5/2023). RUPST Perseroan memutuskan bagikan dividen 40 persen dari laba bersih 2022. (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) telah memperoleh restu pemegang saham atas rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp 4 triliun. Rencana tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar perseroan pada Kamis, 11 Mei 2023.

"Pemegang saham menyetujui rencana pembelian kembali saham perseroan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK/2017 tentang pembelian kembali saham yang dilakukan oleh perusahaan terbuka, dengan periode pembelian kembali saham adalah 18 bulan terhitung sejak 12 Mei 2023," mengutip hasil RUPST Adaro Energy Indonesia, Kamis (11/5/2023).

Dari dana buyback Rp 4 triliun, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20 persen dari modal disetor, dengan ketentuan paling sedikit saham yang beredar adalah 7,5 persen dari modal disetor perseroan. Rencananya, buyback saham akan dilakukan secara bertahap dalam periode tiga bulan terhitung sejak 15 Februari 2023.

Untuk itu, periode buyback saham dimulai dari 15 Februari 2023 sampai dengan 15 Mei 2023. Sebelumnya, pada 2021 perseroan telah melakukan buyback dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan berdasarkan POJK 2/2013. Periode pembelian kembali saham tersebut dilakukan dalam empat kali masa perpanjangan dengan periode yang terakhir adalah 16 September 2022 sampai dengan 16 Desember 2022.

Pada periode tersebut, perseroan telah melakukan pembelian kembali saham sebesar 1.000.000.000 lembar saham atau 3,13 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Pada 2023, perseroan kembali melakukan pembelian kembali saham perseroan dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan berdasarkan POJK 2/2013 sejak 15 Februari 2023 sampai dengan 15 Mei 2023. Untuk periode tersebut, perseroan telah melakukan pembelian kembali saham sebesar 20.505.100 lembar saham atau 0,06 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.


Tebar Dividen 2022

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Kamis (11/5/2023). (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Kamis (11/5/2023). (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen tunai sebesar USD 1 miliar atas laba bersih tahun buku 2022. Rencana tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan Kamis 11 Mei 2023 di The St. Regis Jakarta, Rajawali Place, Jakarta.

Total dividen yang dibagikan itu setara 40,11 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022. Adapun sisa laba bersih senilai USD 1,49 miliar akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia Tbk, Garibaldi Thohir mengatakan perseroan berkomitmen untuk memberikan pengembalian (return) kepada para pemegang saham perseroan.

"Rapat ini memutuskan pembagian dividen tunai final sebesar USD 500 juta. Sehingga total dividen yang kami bagikan untuk tahun buku 2022 berjumlah USD 1 miliar," ujar Garibaldi (Boy) Thohir dalam keterangan usai RUPST perseroan, Kamis (11/5/2023).

Sebelumnya, perseroan telah membagikan dividen interim sebesar USD 500 juta atas laba bersih periode sembilan bulan yang berakhir pada 31 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 1,9 miliar. Dengan begitu, sisa dividen yang akan dibagikan yakni sebesar USD 500 miliar.

Adapun sepanjang 2022, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar USD 2,49 miliar atau sekitar Rp 38,11 triliun. Naik 167,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 933,49 juta. Raihan ini sejalan dengan kenaikan pendapatan sebesar 102,93 persen menjadi USD 8,1 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar USD 3,99 miliar.

 


Adaro Energy Indonesia Tebar Dividen Interim 2022 Setara Rp 7,7 Triliun

(Foto: Dok PT Adaro Energy Tbk)
Ilustrasi PT Adaro Energy Tbk (Foto: Dok PT Adaro Energy Tbk)

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar USD 500 juta.

Dividen interim 2022 yang dibagikan Adaro Energy Indonesia tersebut setara Rp 7,78 triliun (asumsi kurs Rp 15.577 per dolar AS). Pembagian dividen interim sesuai keputusan direksi Adaro Energy Indonesia yang telah disetujui dewan komisaris pada 21 Desember 2022.

Pertimbangan pembagian dividen interim tersebut berdasarkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan meraih laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar USD 1,90 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 4,31 miliar dan total ekuitas sebesar USD 6,28 miliar.

Adapun jadwal pembagian dividen interim 2022 sebagai berikut:

Tanggal pencatatan pemegang saham perseroan yang berhak atas dividen interim secara tunai pada 3 Januari 2023

Pengumuman kurs konversi (dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia) di situs BEI dan perseroan pada 3 Januari 2023

-Pasar regular dan negosiasi:

Cum dividen pada 30 Desember 2022

Ex dividen pada 2 Januari 2023

-Pasar tunai:

Cum dividen pada 3 Januari 2023

Ex dividen pada 4 Januari 2023


Direktur Adaro Energy Lepas Saham ADRO Rp 11,7 Miliar

Operasi tambang batu bara PT Adaro Indonesia (Foto: laman PT Adaro Energy Indonesia Tbk/ADRO)
Operasi tambang batu bara PT Adaro Indonesia (Foto: laman PT Adaro Energy Indonesia Tbk/ADRO)

Sebelumnya, Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Julius Aslan melepas sebagian kepemilikan saham ADRO pada 20 Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/12/2022), Julius Aslan divestasi saham Adaro Energy Indonesia sebanyak 3 juta lembar saham. Transaksi tersebut dilakukan sebanyak dua kali secara bertahap.

Transaksi pertama, Julius menjual 2 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.930. Transaksi kedua, Julius menjual 1 juga saham dengan harga pelaksanaan Rp 3.920. Dengan demikian, transaksi penjualan saham tersebut meraup dana sebesar Rp 11,78 miliar.

"Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” tulis Manajemen ADRO, Rabu (21/12/2022).

Usai melakukan transaksi tersebut, Julius menggenggam 11.000.000 lembar saham ADRO. Sebelumnya, Julius menggenggam 14.000.000 lembar saham.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 20 Desember 2022, saham ADRO merosot 1,26 persen ke posisi Rp 3.920 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 3.990 dan terendah Rp 3.910 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 125,38 triliun.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya