5 Mata Uang Asia yang Ikut Tumbang Bareng Rupiah

Nilai tukar rupiah tampak terus melemah dengan laju yang sangat cepat dalam sepekan terakhir hingga sempat menyentuh 12.937 per dolar AS

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 17 Des 2014, 22:15 WIB
Diterbitkan 17 Des 2014, 22:15 WIB
Rupiah
Rupiah (Antara Foto)

Liputan6.com, New York - Nilai tukar rupiah tampak terus melemah dengan laju yang sangat cepat dalam sepekan terakhir hingga pada perdagangan kemarin sempat menyentuh level 12.937 per dolar AS. Rupiah ternyata bukan satu-satunya mata uang yang menjadi korban keperkasaan dolar mengingat beberapa mata uang lain di Asia juga ikut mengalami pelemahan cukup parah.

Dikutip dari laman Bloomberg, Rabu (17/12/2014), hingga perdagangan pada 5 Desember lalu, mata uang di seluruh kawasan Asia tercatat anjlok selama enam pekan berturut-turut. Kurun waktu tersebut juga menunjukkan pelemahan mata uang terlama sejak 2008.

Data-data ekonomi AS yang baik sejak November lalu memang telah mendorong permintaan dolar dan menyebabkan munculnya spekulasi bahwa The Fed akan segera meningkatkan suku bunganya dalam waktu depan.

Tak hanya rupiah, nilai tukar ringgit Malaysia juga sempat ambruk hingga ke level terendah dalam lima tahun terakhir di awal Desember. Penurunan harga minyak mentah dunia memang mengganggu proyeksi pertumbuhan eksportir minyak di wilayahnya. Tak ketinggalan, yen juga mencatatkan namanya sebagai salah satu mata uang dengan pelemahan terparah di Asia. 

Lengkapnya berikut daftar lima mata uang negara Asia yang juga mengalami pelemahan tahun ini:

 

1. Ringgit Malaysia

Bersama rupiah, ringgit Malaysia menyentuh level terendah sejak krisis finansial global 2008-2009. Pada perdagangan 8 Desember 2014, ringgit melemah 0,9 persen ke level 3,5040 per dolar AS.

Angka tersebut merupakan level terendah ringgit terhadap dolar sejak September 2009. Pelemahan terjadi lantaran munculnya kekhawatiran bahwa harga minyak yang lebih rendah akan memperparah defisit transaksi berjalan dan defisit fiskal.

Sebelumnya, hanya dalam sepekan sejak perdagangan pada 28 November, nilai tukar ringgit Malaysia melemah sebesar 2,5 persen dan ditutup di level 3,4713 per dolar AS. Itu merupakan pelemahan terparah sejak Juni 2013.

Baht Thailand

2. Baht Thailand

Dalam kuartal terakhir tahun ini, baht Thailand tercatat telah merosot hingga 1,8 persen terhadap dolar. Sementara menyambut hasil rapat The Fed mengenai rencana kenaikkan suku bunganya, nilai tukar baht tercatat melemah 0,2 persen menjadi 33,027 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baht Thailand sebenarnya sempat melemah di level 33 per dolar AS dan menyentuh level terendah sejak Januari saat ketegangan politik menghantam pasar keuangannya.

3. Yen Jepang

Yen tercatat melemah ke level terendah dalam empat minggu terakhir menyambut akhir dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Yen melemah 0,6 persen ke level 117,14 per dolar AS pada perdagangan pukul 7:35 waktu Tokyo.

Nilai tukar yen terhadap euro juga merosot 0,5 persen ke level 146,34 per euro.

Yen juga sempat melemah ke level 118,98 per dolar AS pada November tahun ini. Itu merupakan level terendahnya sejak Agustus 2007.

Rupee India

4. Rupee India

Tahun ini, rupee sempat menjadi mata uang dengan kemerosotan terparah ke level 62,51 per dolar AS. Angka tersebut sempat menjadikan rupee sebagai mata uang dengan pelemahan kedua terparah di Asia.

Namun di awal Desember, rupee sempat menguat 0,3 persen ke level 61,85 per dolar AS.

5. Dong Vietnam

Tahun ini, pemerintah Vietnam memang berencana melemahkan mata uang dong sebesar 2 persen. Alhasil, pelemahan dong sebesar 0,3 persen ke level 21.310 per dolar AS pada Juni tidak menyebabkan kekhawatiran bagi pemerintah.

Padahal dong yang melemah hingga 21.360 per dolar AS menunjukkan penurunan terparah sejak 22 Agustus 2013. Meski begitu, pada awal Desember, dong sempat menguat 0,2 persen ke level 21.345 per dolar AS. (Sis/Ndw)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya