Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 78 pelanggan 900 Volt Ampere (VA) yang meminta subsidi listrik-nya dicabut.Â
Staf Khusus Menteri ESDM Hadi M Djuarid mengatakan, 78 pelanggan golongan 900 VA tersebut, sebelumnya masuk dalam 4,1 juta kelompok pelanggan 900 VA penerima subsidi listrik. Ini sesuai dengan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan‎ (TNP2K).
Namun, dalam perjalanan pelaksanaan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran, 78 pelanggan tersebut sadar jika subsidi hanya untuk masyarakat miskin dan rentan miskin. Oleh karena itu, mereka mengajukan untuk keluar dari golongan penerima subsidi.
Advertisement
Baca Juga
"Ada 78 pelanggan menolak untuk disubsidi. Awalnya mereka masuk daftar dapat subsidi oleh TNP2K, tapi mereka menolak dapat subsidi," kata Hadi, dalam sebuah diskusi, di Galeri Nasional, Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Hadi menuturkan, 78 pelanggan yang menolak subsidi tersebut merupakan contoh warga negara yang baik dan menunjukkan pelaksanaan Pancasila yang benar. Lantaran di saat beberapa pihak sedang meributkan pencabutan subsidi, pelanggan tersebut justru sadar tidak berhak menerima subsidi.
"Kalau bicara saya Indonesia, saya Pancasila 78 pelanggan ini. Ini jelas dari pada yang marah-marah ketika subsidinya dikurangi," ujar Hadi.
Hadi pun berharap, dalam proses ke depan akan ada lagi masyarakat Indonesia yang sadar tidak berhak menerima subsidi listrik. Dalam pekan ini, dia memperkirakan ada tambahan 4 pelanggan lagi.
‎"Itu masih proses terus, seminggu bertambah 4 itu semangat luar biasa. Itu contoh, masyarakat kita menanamkan nilai Pancasila itu menjadi bukit nilai tersebut hidup," tutur Hadi.
Â
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â
Â
Â