Kinerja Positif Jadi Kunci Pelaku Industri Perunggasan Unggas Gaet Investor

Fundamental perusahaan yang kuat menjadi daya tarik bagi investor untuk mendaratkan investasinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Feb 2021, 16:53 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2021, 12:54 WIB
20161130-Produksi-Telur-Ayam-FF1
Pekerja mengambil telur yang dikumpulkan di sebuah wadah di Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11). Peternakan ayam tersebut memproduksi telur ayam mencapai satu ton telur per hari dari 20 ribu ekor ayam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Fundamental perusahaan yang kuat menjadi daya tarik bagi investor untuk mendaratkan investasinya. Hal ini menjadi literasi dalam memperdalam pemahaman atas perusahaan tersebut.

Kepala riset Praus Kapital, Alfred Nainggolan, mengatakan ketika emiten aktif dalam menginformasikan perusahaannya, berarti literasi investor terhadap perusahaan akan semakin tinggi. Sudah pasti hal ini akan mendorong investor membeli saham yang mereka inginkan.

"Jadi ketika mereka betul-betul mengenal perusahaannya maka investor akan lebih yakin kepada perusahaan tersebut," kata Alfred dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/2/2021).

Makanya, ketika perusahaan itu rajin menginformasikan perusahaannya bahkan rutin untuk meng-update setiap perkembangannya, membuat investor semakin kenal. Walaupun kalau bicara pergerakan harga saham, manajemen tidak punya otoritas atas pergerakan sahamnya.

"Artinya kalau bicara masalah harga saham, manajemen tidak punya otoritas di situ. Manajemen hanya punya fundamental untuk men-deliver-nya. Kalau bicara harga sahamnya mau kemana itu sudah jadi mekanisme pasar," ujarnya.

Bicara mengenai fundamental, salah satu perusahaan yang baru melantai di Bursa, yakni PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) berhasil mempertahankan kinerja positifnya di tengah tekanan pandemi dan kelebihan pasokan ayam hidup (livebird) sepanjang tahun 2020.

Seperti diketahui, selama dua tahun terakhir sejak akhir kuartal IV-2018 dan berlanjut sampai tahun 2020 telah terjadi kelebihan pasokan ayam hidup (livebird). Bahkan, sudah dua tahun terakhir semenjak awal tahun 2019, harga jual ayam hidup di tingkat peternak selalu di bawah Harga Pokok Produksi (HPP).

Kondisi ini membuat peternak terpukul sehingga permintaan ayam hidup menurun drastis ditambah lagi dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat ruang gerak aktivitas perekonomian terbatas.

Direktur Utama Widodo Makmur Unggas, Ali Mas'adi, mengatakan perusahaan berinvestasi dalam fasilitas dan teknologi yang signifikan dengan memanfaatkan keterkaitan bisnis yang ada, dan memaksimalkan potensi sinergi. Disertai penelitian dan pengembangan khusus pada produk yang ada dengan tujuan meningkatkan kualitas dan efisiensi proses di downstream.

Fokus perseroan pada penguatan lini bisnis hilir termasuk pemotongan dan pengolahan daging terbukti meningkatkan profitabilitas. "Dengan rencana ekspansi dalam beberapa tahun ke depan, Perseroan bertujuan untuk mengakomodasi potensi pertumbuhan permintaan daging ayam," jelas Ali.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pabrik

Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam
Pekerja mengumpulkan telur dari peternakan ayam di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Saat ini, Perseroan memiliki beberapa pabrik untuk mendukung usahanya. WMUU memiliki pabrik pakan ternak berlokasi di Balaraja. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi 6 ton per jam atau 36.000 ton per tahun.

Selanjutnya, Perseroan memiliki dua breeding farm Grand Parent Stock (GPS). Yang pertama berlokasi di Beji Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta. Saat ini kapasitasnya mencapai 32.000 ayam umur sehari atau Day Old Chicks (DOC) GPS. Kapasitas maksimum fasilitas ini bisa mencapai 64.000 DOC GPS. Sebagai gambaran 1 GPS setara 40 PS.

Fasilitas kedua berlokasi di Bantargadung, Sukabumi, Jawa Barat. Pada April 2020, fasilitas breeding farm GPS telah digunakan sebagai fasilitas PS. Fasilitas ini berkapasitas 40.000 DOC PS. 1 GPS setara 40 PS. Kemudian, Parent Stock breeding farm di Tonggor, Gunungkidul, Yogyakarta berkapasitas 220.000 DOC PS. 1 PS setara 130 FS.

Untuk hatchery berlokasi di Kwangen, Gunungkidul, Yogyakarta. Kapasitas fasilitas ini mampu mencapai 2 juta telur per bulan. Sementara kapasitas maksimum bisa mencapai 4 juta telur per bulan. Sementara, broiler commercial farm berlokasi di Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah berkapasitas 1,5 juta DOC FS 10,5 juta ayam per tahun. Lalu, layer commercial farm berlokasi di Bayar, Klaten, Jawa Tengah berkapasitas 26.000 DOC FS 9,36 juta telur per tahun.

Serta, slaughterhouse yang berlokasi di Giritontro, Wonogiri, Jawa Tengah berkapasitas 12.000 ayam per jam atau 70.560 ton per tahun. Juga, fasilitas slaughterhouse di Jambakan, Klaten, Jawa Tengah berkapasitas 1.500 ayam per jam atau 6.500 ton per tahun.

Adapun pada 19 Agustus2020 lalu,Perseroan melakukan ground breaking pabrik pakan ternak di Ngawi, Jawa Timur. Pabrik tersebut berlokasi di Widoraren dengan luas area 12,7 hektare (ha).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya