Liputan6.com, Jakarta Kenaikan harga komoditas pangan dan energi di Indonesia mempengaruhi tingkat inflasi pada April 2022. Diantaranya tingginya harga minyak goreng dan bahan bakar minyak jenis Pertamax.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyampaikan, kategori makanan, minuman, dan tembakau serta sektor transportasi memiliki andil besar dalam mendobgkrak inflasi pada April 2022. Tercatat inflasi sebesar 0,95 persen, paling tinggi sejak Januari 2017.
Baca Juga
Margo menyebut secara total ada 11 kelompok pengeluaran yang memiliki andil besar. Namun, hanya dia komponen pengeluaran yang berkontribusi terbesar.
Advertisement
"Pertama ini berasal dari makanan, minuman dan tembakau, bulan April ini memberikan dampak inflasi sebesar 0,46 persen," katanya dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik, Senin (9/5/2022).
Lebih detail ia menyebut, yang jadi biang keroknya ternyata harga minyak goreng. Diketahui, pada bulan sebelumnya pun minyak goreng turut mendongkrak inflasi.
"Kalau kita lihat komoditasnya pada kelompok ini, diantaranya adalah minyak goreng, ini memberikan andil 0,19 persen, diikuti daging ayam ras 0,09 persen, kemudian ikan segar juga memberikan andil 0,04 persen," paparnya.
Kemudian, kelompok kedua yang memiliki andil besar dalam mendorong inflasi adalah sektor transportasi. Utamanya karena kenaikan harga bahan bakar minyak.
Diketahui, ada dua hal yang naik, yakni Pertamax, serta Avtur yang mengakibatkan adanya penyesuaian di sektor penerbangan
"Kalau kita lihat komponennya lebih disebabkan karena kenaikan bensin Pertamax, dimana per 1 April 2022 lalu ditetapkan disesuaikan harganya oleh pemerintah menjadi Rp 12.500 per liter. Ini berikan andil 0,16 persen pada kelompok transportasi," katanya.
"Kemudian tarif angkutan udara jug memiliki andip inflasi April sebesar 0,08 persen karena adanya kenIkan yang ditetapkan Kementerian Perhubungan sejalan kenaikan harg bahan bakar avtur," imbuhnya.
Tertinggi Sejak Januari 2017
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi untuk April 2022. Dalam survei BPS, Indeks Harga Konsumen (IHK) naik dari 108,95 pada Maret menjadi 109,98 pada April. Dengan kata lain terjadi inflasi di Maret 2022 sebesar 0,95 persen.
"Pada April ini terjadi inflasi 0,95 persen (mtm). Kalau kita tarik mundur ke belakang Ini merupakan inflasi yang tertinggi sejak Januari 2017 di mana saat itu terjadi inflasi sebesar 0,97 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono, dalam konferensi pers Rilis Berita Resmi Statistik, Senin (9/5/2022).
Sedikit berbeda dengan bulan sebelumnya, penyumbang inflasi pada April ini utamanya berasal dari komoditas minyak goreng, bahan bakar bensin, hingga daging ayam ras yang menyumbang cukup besar.
“Penyumbang inflasi utama pada bulan april ini berasal dari komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara serta ikan segar,” katanya.
Advertisement
Rata-Rata per Tahun
Dengan terjadinya inflasi pada April ini, maka angka inflasi tahun kalender April 2022 terhadap Desember 2021 sebesar 2,15 persen. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (yoy) April 2022 terhadap April 2021 sebesar 3,47 persen.
“Kalau ditarik kebelangan ini angka tertinggi sejak Agustus 2019, dimana saat itu paa Agustus 2019 terjadi inflasi 3,49 persen,” terangnya.
Daftar Kota
Lebih lanjut Margo meyampaikan dari 90 kota yang dipantau BPS, seluruhnya mengalami inflasi. Dengan daerah Tanjung Pandan mengalami inflasi paling tinggi dengan 2,58 persen. Sementara Gunungsitoli mengalami inflasi paling rendah dengan 0,22 persen.
Besarnya Inflasi di Tanjung Pandan, bersumber dari ikan kerisi yang memberikan andil di inflasi sebesar 0,37 persen. Kemudian Diikuti minyak goreng memberikan andil inflasi 0,36 persen dan ikan ekor kuning andil inflasi 0,20 persen.