Ada Data yang Dihapus dari Simulator Pilot Malaysia Airlines Raib

Polisi Malaysia masih menyelidiki program di simulator milik kapten pilot pesawat Malaysia Airlines MH370 setelah ada dugaan pembajakan.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 19 Mar 2014, 20:04 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2014, 20:04 WIB
Kepala Investigasi Malaysia Tepis Pesawat MH370 Dibajak
Simulator Penerbangan di Rumah Kapten Pilot MH370 (The Star)

Liputan6.com, Kuala Lumpur- Kepolisian Malaysia masih menyelidiki program yang ada di simulator milik kapten pilot pesawat Malaysia Airlines MH370, menyusul mencuatnya dugaan sabotase atau bunuh diri pilot. Spekulasi tersebut bergulir setelah radar pesawat terlacak setelah hilang kontak. Sistem komunikasi (ACARS) dan transponder diketahui dimatikan dari pesawat.

Polisi negeri jiran tengah menyelidiki game atau permainan yang berada di simulator tersebut. Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar mengatakan, ada 3 game yang terlacak, yakni  Flight Simulator X, Flight Simulator 9 and X Flight Simulator.

Dia menjelaskan, ketiga game itu sudah dihapus pada 3 Februari 2014 dan polisi Malaysia sedang berusaha menyelidiki lebih dalam temuan tersebut. Polisi Malaysia menggandeng sejumlah ahli untuk menyelidikinya.

"Ahli forensik dan keamanan siber, tim ahli Malaysia Airlines, dan ahli dari negara lain tengah melacak game tersebut," kata Khalid Abu Bakar dalam konferensi pers di Hotel Sama-Sama, Rabu (19/3/2014), seperti dimuat The Star.

Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Transportasi Datuk Seri Hishamuddin Hussein pun mengonfirmasi pihaknya sedang berupaya untuk mengembalikan 3 game yang sudah dihapus tersebut.

Lantas, apakah pilot Zaharie patut dicurigai? "Kami masih mencari bukti. Semua identitas penumpang, kru, dan staf pesawat sudah diinvestigasi. Dan saya katakan belum ada yang bisa dikatakan bersalah hingga ada bukti," ujar Hishamuddin.

Hishamuddin menambahkan, pihaknya telah menerima latar belakang dari semua negara asal penumpang, kecuali Rusia dan Ukraina. Ada 239 orang yang berada di pesawat. Mereka terdiri dari 152 warga China, 38 warga Malaysia, 7 Indonesia, 5 India, 7 Australia, 3 Prancis, 3 Amerika Serikat, 2 Selandia Baru, 2 Ukraina, 2 Kanada, 1 Rusia, 1 Italia, 1 Taiwan, 1 Belanda dan 1 Austria.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya dari alat simulator pesawat yang disita dari rumah kapten pilot Malaysia Airlines MH370 Zaharie Ahmad Shah, ditemukan 5 landasan pacu yang terprogram di alat itu. Salah satunya landasan pacu Bandara Internasional Male di Maladewa.

Sedangkan 4 penemuan lainnya yakni 3 landasan pacu di bandara India dan Sri Lanka, dan 1 lagi landasan pacu di bandara milik Amerika Serikat di "Pulau Rahasia" Diego Garcia. Apa salah satu landasan itu menjadi tempat mendarat MH370? Polisi Malaysia masih menyelidiki penemuan tersebut.

Pencarian pesawat MH370 saat ini difokuskan pada 2 koridor, yakni Koridor Selatan, yang dipimpin Indonesia dan Australia di  Pulau Sumatera, Kepulauan Cocos dan Keeling. Kedua Koridor Utara di sepanjang China dan Kazakhstan.

"Australia dan Indonesia setuju untuk memimpin pencarian di daerah mereka. Malaysia juga meminta tolong para pemimpin ASEAN (Asia Tenggara) untuk membantu mengerahkan pasukan udara dan darat," ujar Hishammuddin.

Baca juga:

Pesawat MH370 Diduga Kuat ke Selatan, Indonesia?

Kisah DB Cooper, Pembajak Pesawat yang Tak Pernah Tertangkap

Ritual Cari Pesawat MH370 Dikecam, Raja Bomoh Ancam Menggugat

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya