Pesawat Air Algerie Ditemukan di Mali, 116 Orang Dipastikan Tewas

Televisi pemerintah Mali melaporkan bahwa puing-puing burung besi tersebut ditemukan helikopter Burkina Faso di Desa Boulikessi.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jul 2014, 09:32 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2014, 09:32 WIB
Pesawat Komersil Aljazair Hilang Kontak 50 Menit
Pesawat Aljazair Air Algerie. (Wikipedia)

Liputan6.com, Aljazair - Pesawat Air Alegrie yang dilaporkan hilang kontak saat terbang dari Burkina Faso, Afrika Barat menuju Aljazair, Afrika Utara pada Kamis 24 Juli telah ditemukan di Mali. Di kawasan Benua Hitam yang sedang bergolak.

Puing-puing pesawat yang mengangkut 116 orang di dalamnya itu, ditemukan di daerah perbatasan Mali dan Burkina Fasco. Semua yang ada di dalam kapal terbang tersebutdipastikan tewas.

Televisi pemerintah Mali melaporkan bahwa puing-puing burung besi tersebut ditemukan helikopter Burkina Faso di Desa Boulikessi.

"Kami telah menemukan pesawat Aljazair, lokasinya berada di 50 km dari perbatasan Burkina Faso", kata komandan militer Burkina Faso Gilbert Diendere, seperti Liputan6.com kutip dari Channel News Asia, Jumat (25/07/2014).

"Mereka menemukan jenazah-jenazah korban dan puing-puing pesawat, semua hangus terbakar dan berserakan di mana-mana," tambahnya.

Saat ini, jet tempur Perancis dan pasukan penjaga kedamaian PBB telah memasuki lokasi kecelakaan untuk membantu proses evakuasi.

Sebelumnya, pesawat dengan nomor penerbangan AH 5017 tersebut hilang kontak dari radar setelah 50 menit lepas landas dari Ouagadougou pada Kamis 24 Juli pagi waktu setempat. Dua jet Prancis pun dikerahkan untuk mencari.

Pemerintah Burkina Faso telah merilis daftar penumpang dalam pesawat tersebut, yang terdiri dari 27 warga Burkina Faso, 51 warga Prancis, 8 warga Lebanon, 6 warga Aljazair, 2 dari Luxemburg, 5 warga Kanada. Sementara sisanya adalah 4 orang Jerman, seorang warga Kamerun, Belgia, Mesir, Ukraina, Swiss, Nigeria dan Mali. (Imel Pebreyanti/Ein)

Baca juga:

Pesawat Aljazair Berpenumpang 110 Orang Jatuh

Air Algerie, 2 Jet Prancis Dikerahkan

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya