Liputan6.com, Houston - Sejak Sputnik 1 diluncurkan pada 1957, ada ribuan satelit dan roket buatan manusia yang tak lagi berguna, bahkan mati, menjadi sampah antariksa yang mengitari Bumi. Makin bejibun, makin tinggi pula risiko yang diakibatkan.
Seperti yang terjadi pada Selasa 10 Februari 2009. Satelit komersial milik Amerika Serikat Iridium bertabrakan pesawat milik Rusia, Kosmos 2251 --Â yang tak lagi berfungsi -- di ketinggian 800 kilometer di atas langit Siberia.
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan, akibat tabrakan tersebut, tercipta 'awan' atau kepulan puing-puing yang pergerakannya bisa dilacak di masa depan.
"Ini kali pertama ada 2 satelit yang secara tak sengaja saling menabrakkan diri," kata Nicholas Johnson, kepala ilmuwan Orbital Debris Program Office NASA di Johnson Space Center, Houston, seperti Liputan6.com kutip dari situs sains SPACE.com. "Hari yang buruk bagi mereka berdua."
Kala itu, tabrakan itu adalah yang terburuk, sejak upaya sengaja China menghancurkan satelit cuacanya selama tahun 2007 -- yang menciptakan 2.500 puing berserakan di orbit Bumi.
Johnson menambahkan, pada tahun 2009, ada 17 ribu puing dari benda angkasa buatan manusia yang mengorbit Bumi.
Badan pengawas antariksa, US Space Surveillance Network melacak keberadaan mereka, bahkan yang ukurannya sekecil 10 cm. Dari 6.000 satelit yang dikirim ke orbit sejak 1957, berdasarkan pencatatan NASA, sekitar 3.000 di antaranya yang masih beroperasi. Â
Baca Juga
Akibat tabrakan tersebut, perusahaan Iridium yang berbasis di Bethesda, Maryland, AS kehilangan satelit operasionalnya.
Pihak perusahaan mengatakan, sejumlah pengguna mengalami gangguan akibat insiden itu. Sementara, Kosmos yang diluncurkan pada 1993 memiliki bobot 950 kilogram. Satelit tersebut tak berfungsi 2 tahun kemudian.
"Tabrakan terjadi antara Iridium 33 dan satelit militer Rusia Kosmos 2251," kata Mayor Jenderal Alexander Yakushin seperti dimuat BBC.
Selain tabrakan 2 satelit, tanggal 10 Februari juga menjadi momentum sejumlah peristiwa penting.
Pada 1258, Haegu, pemimpin Mongolia merebut Baghdad, mengakhiri kekuasaan Kekhalifahan Abbasiyah. Ratu Victoria juga menikahi Pangeran Albert pada tanggal yang sama, 10 Februari 1840.
Pada 1904, Rusia dan Jepang mendeklarasikan perang satu sama lain. Sementara pada 1986, pengadilan mafia terbesar dalam sejarah digelar di Palermo, Italia. Ada 474 terdakwa yang disidang. (Ein/Ans)
Advertisement