Liputan6.com, Kabul - Sebuah guest house yang dipenuhi penonton konser yang mayoritas warga asing di Kabul diserang oleh sekelompok orang bersenjata. Aparat keamanan Afghanistan pun mengepung penginapan tersebut lebih dari 5 jam, dan terlibat baku tembak dengan penyerang.
"Lima orang tewas dan lima lainnya terluka, termasuk warga lokal dan asing, dalam sebuah serangan pada guest house di Park Palace," kata kepala kepolisian Kabul Abdul Rahman Rahimi seperti dikutip dari BBC, Kamis (14/5/2015).
Kedutaan Besar AS di Afghanistan menyatakan seorang warganya menjadi salah seorang korban tewas dalam kejadian tersebut. Juru bicara dari kedubes Amerika di sana, Monica Cummings, mengatakan membenarkan hal tersebut dan menyampaikan bela sungkawanya.
Baca Juga
"Kami turut berduka cita dengan keluarga korban. Dan sementara ini kami belum memiliki informasi lebih lanjut," kata Cummings seperti dikutip dari New York Times.
Advertisement
Selain itu, Duta Besar India di Afghanistan, Amar Sinha, juga menyatakan ada beberapa warganya yang tewas. "Terdapat beberapa warga India yang menjadi korban," tulisnya di akun Twitter pribadinya.
"54 orang sudah diselamatkan, dan seorang pria bersenjata telah ditembak mati," ungkap polisi setempat.
Reuters menuliskan, Park Palace terkenal sebagai tempat penginapan warga asing yang mengunjungi Kabul untuk urusan bisnis. Staf PBB juga dilaporkan pernah menyewa kamar di sana. Hotel itu rencananya akan digunakan sebagai lokasi konser penyanyi tenar Afghanistan, Altaf Hussain.
Sesaat sebelum pukul 23.00 waktu setempat, pasukan keamanan Afghanistan menyelamatkan sekitar 7 orang dari hotel. Salah satu yang dibebaskan adalah musisi Khalid Hamahang, yang menurut Kementerian Luar Negeri Afghanistan tengah mempersiapkan diri untuk mengadakan pertunjukan musik klasik saat serangan terjadi.
Hamahang mengatakan ada sekitar 100 orang, termasuk pejabat pemerintah, sudah tiba untuk menghadiri acara musik itu ketika tiba-tiba terdengar suara tembakan.
"Ketika aku mendengar suara tembakan, aku merasa mereka sudah ada di dalam," kata Hamahang yang mengaku langsung mengunci diri di kamar. "Semua orang sangat ketakutan."
Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. (Tnt/Yus)