Liputan6.com, Sri Lanka - Penantian terhadap benda asing luar angkasa yang jatuh ke Bumi terjadi pada Jumat 13 November, tanpa adanya invasi makhluk asing atau kehancuran terjadi.
Namun, tim peneliti yang melakukan tanggapan cepat terhadap benda tersebut mengungkapkan bahwa penelitian mereka telah berjalan dengan mulus tanpa gangguan.
Baca Juga
Penanganan yang dibantu The International Astronomical Center of Abu Dhabi, bersama United Arab Emirates Space Agency, mengunggah video kejadian tersebut ketika melintasi wilayah udara Sri Lanka pada Jumat sore.
Advertisement
Dilansir dari CNN, Sabtu 14 November 2015, rekaman yang diambil dari observatorium terbang, memperlihatkan benda luar angkasa itu terbelah dan hancur menjadi kepingan saat melintasi atmosfer Bumi.
"Dengan senang hati kami mengumumkan kesuksesan kampanye # WT1190F UAE Airborne," kicauan dari Twitter Astronomical Center pada hari Jumat. "Kami melihat dan merekam kejadian itu ketika memasuki atmosfer Bumi."
Melalui akun Facebook, mereka mengunggah video dramatis yang telah mereka dapatkan. Video tersebut memperlihatkan bola api disusul dengan serpihan benda luar angkasa tersebut di langit yang biru.
Menurut Badan Antariksa Eropa, benda tersebut baru diketahui oleh para peneliti pada 3 Oktober, dan memberikannya nama, WT1190F.
Pihak agensi juga mengungkapkan bahwa mereka juga pernah melihat benda serupa pada 2013 yang diketahui oleh Catalina Sky Survey di Universitas Arizona.
Melihat dari analisis pergerakannya, para peneliti mengungkapkan bahwa benda tersebut sebagai sesuatu yang padat seperti batu. Namun benda padat itu memiliki sekitar 10 persen carian.
"Ini terlalu rendah untuk sebuah batu luar angkasa, namun serupa dengan benda kopong, seperti roket kosong," ungkap Badan Antariksa Eropa.
Berukuran 6 kaki atau 152 centimeter, benda tersebut tidak memberikan anncaman terhadap nyawa manusia di Bumi.
Namun penelitian tersebut telah memberikan keberhasilan uji coba mekanisme terhadap serangan asteroid, yang bisa mengakibatkan kehancuran besar bagi Bumi.
Baca Juga
Ilmuwan sudah mengetahui ini sejak lama, bahwa suatu saat nanti akan ada kemungkinan di mana asteroid bisa saja muncul dan bertabarakan dengan Bumi.
Bagaimana NASA bisa selamatkan Bumi dari Asteroid raksasa?
Sebenarnya, insiden tersebut datang beberapa Minggu setelah asteroid baru diketahui keberadaannya, melaju dalam kecepatan 125.528 kilometer per jam dan melintasi bumi dalam jarak 482.803 meter.
Mendapat julukan asteroid Halloween, batu luar angkasa itu berukuran 15 hingga 30 kali lipat asteroid yang meledak di atas wilayah udara Chelyabinsk, Rusia, pada 2013, mengakibatkan kehancuran yang meluas dan korban luka.
Astronom mengetahui asteroid Halloween pada awal Oktober kemarin, dan mengaku lengah ketika batu luar angkasa Chelyabinsk jatuh ke Bumi. (Rcy/Rie)*