Liputan6.com, Chicago - Bicara masalah kesehatan, terdapat sejumlah kondisi yang dianggap dapat memperpendek umur manusia. Namun penelitian baru mengungkapkan adanya tiga hal di luar isu kesehatan yang lazim dibicarakan -- dapat mengintai nyawa anda setiap saat.
Kesepian, kehilangan indra penciuman, gangguan pada saat tidur, kesulitan berjalan, dan patahnya lengan di usia paruh baya disimpulkan oleh peneliti sebagai lima 'pembunuh tersembunyi'.
Baca Juga
Baca Juga
Dikutip dari Daily Mail pada Selasa (17/5/2016), para peneliti Chicago University mengatakan bahwa faktor-faktor itu sama pentingnya dengan kondisi medis lain, seperti berat badan, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Advertisement
Pada kenyataannya, menderita obesitas tidak serta-merta memperpendek umur seseorang.
Laporan para peneliti melalui jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menyebutkan, kita harus melihat riwayat seseorang secara keseluruhan jika ingin secara menilai kondisi kesehatannya secara tepat.
Tim peneliti itu terdiri dari ahli psikologi, sosiologi, dan para dokter spesialis bidang usia lanjut. Mereka melakukan kajian terhadap data kesehatan dan kebiasaan sekitar 3000 pria dan wanita usia antara 57 dan 85 tahun.
Data yang dimaksud mencakup rincian kondisi kesehatan standar seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas, serta sejumlah informasi lainnya seperti kesepian, kemudahan berjalan, dan kekuatan sejumlah pengindra -- termasuk penciuman.
Cakupan informasi tambahan tersebut memberikan gambaran yang lebih tepat tentang data pria atau wanita mana yang berkemungkinan meninggal atau sakit parah dalam 5 tahun ke depan.
Hal itu memungkinkan para peneliti membagi pria dan wanita ke dalam 6 kelompok, mulai dari yang paling sehat hingga yang paling tidak sehat. Hasilnya, cukup mengejutkan.
Misalnya, orang yang tergolong dalam kelompok paling sehat malah terdiri dari mereka yang kelebihan berat badan. Mereka memiliki 6% kemungkinan meninggal atau menjadi sangat sakit, tapi lazimnya memiliki tekanan darah tinggi.
Walau begitu, kesehatan psikologis, mobilitas, dan pengindra bau mereka dalam kondisi baik. Para peneliti mengatakan bahwa jika seseorang sehat secara umum, maka obesitas 'sepertinya hanya sedikit meningkatkan risiko'.
Kelompok lain memiliki kemungkinan sebesar 14% kematian atau sakit sangat parah. Kelompok ini terdiri dari mereka yang pernah mengalami patah tulang setelah usia 45 tahun.
Pria dan wanita dalam kelompok ini memiliki risiko lebih tinggi terkena pengeroposan tulang di masa tua. Namun mereka sangat aktif dan bergerak sehingga belum terlalu jelas mengapa patah tulang di usia paruh baya mengacaukan kesehatan di masa depan.
Kelompok ketiga memiliki kemungkinan sekitar 19% terkait kematian atau kesehatan yang sangat buruk. Kelompok ini digelayuti masalah-masalah kesehatan mental, termasuk stres, depresi, kesepian dan sejumlah tidur.
Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa kesepian sama buruknya bagi kesehatan sebagaimana halnya merokok 15 batang setiap hari. Pengucilan sosial juga dapat melemahkan sistem kekebalan dan pertahanan seseorang melawan penyakit, sekaligus meningkatkan tekanan darah.
Sebelumnya terdapat penelitian yang lebih dulu mengatakan buruknya indra penciuman sebagai suatu peringatan adanya penyakit yang menunggu.
Kesehatan syaraf olfaktori yang menjadi pembawa informasi bau dari hidung ke otak merupakan pertanda kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Jika syaraf itu menjadi tua, rusak, dan tidak dapat memperbaiki diri, maka otak dan tubuhpun berada dalam keadaan yang sama.
Martha McClintock, pimpinan penelitian itu mengatakan, "Model komprehensif baru tentang kesehatan mengungkapkan masalah kesehatan yang seluruhnya tersembunyi dari kedokteran."
"Dari sudut pandang sistem kesehatan, diperlukan adanya pergeseran perhatian dari manajemen berfokus pada penyakit, misalnya pemberian obat untuk hipertensi atau kolesterol tinggi, menuju kepada kesehatan keseluruhan di banyak area," tutur seorang peneliti, Dr. William Dale.
Walaupun lima 'pembunuh tersembunyi' ini telah tersingkap, namun sejumlah kondisi klasik seperti diabetes, penyakit jantung, dan obesitas tetap tergolong memiliki risiko tertinggi atas penyakit komplikasi bahkan kematian.