Liputan6.com, Jakarta - Pekan ini, masyarakat Inggris akan melakukan pemungutan suara untuk memutuskan apakah mereka tetap bersama Uni Eropa atau melepaskan diri. Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengatakan, dirinya tak bisa banyak berkomentar terkait referendum itu.
Menurut Dubes Moazzam, sikap bungkamnya itu bukan tanpa alasan. Oleh Pemerintah Inggris ia sudah diwanti-wanti untuk tidak banyak boleh banyak bicara tentang isu Brexit.
"Ada referendum, semua tahu tentang Brexit. Saya minta maaf, tidak bisa bicara lebih dalam tentang Brexit," ucap Moazzam di kantornya, Senin 20 Juni kemarin.
"Di Inggris ada peraturan, 30 hari sebelum referendum pejabat pemerintah harus tetap diam, minggu tenang. Ada 4 minggu tenang di negara saya," ucapnya.
Meski demikian, sikap Pemerintah Inggris sebenarnya sudah sangat jelas, yaitu tetap bersama UE.
"Kita lihat posisi Inggris, PM David Cameron meminta warga untuk mendukung agar Inggris tetap berada di Uni Eropa," tegasnya.
Moazzam menyebut tak akan ada perubahan atau dampak langsung jika Inggris masih bersama EU. "Kalau hasilnya tetap di Uni Eropa dampaknya tak besar," ucapnya.