Turki Tangkap 235 Orang Terkait Bom Kembar di Istanbul

Mereka yang ditangkap dituduh terkait dengan gerilyawan Kurdi yang telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom kembar di Istanbul.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 13 Des 2016, 13:38 WIB
Diterbitkan 13 Des 2016, 13:38 WIB
Turki diguncang ledakan bom kembar
Turki diguncang ledakan bom kembar (Reuters)

Liputan6.com, Istanbul - Turki menangkap 235 orang yang diduga terkait dengan gerilyawan Kurdi, kelompok yang telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom kembar di Istanbul pada hari Minggu 11 Desember lalu. Teror itu menyebabkan 44 orang tewas dan 150 lainnya terluka.

Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu bersumpah akan menghabisi dalang bom kembar ini.

"Rakyat kami berharap agar kami mengalahkan dan menghapus organisasi teroris yang telah menyerang bangsa ini selama 40 tahun," demikian pernyataan Soylu seperti dikutip dari Reuters, Selasa (13/12/2016).

"Kami ingin semua orang tahu bahwa mereka tidak dapat bersembunyi di balik partai politik, politisi atau media yang melindungi mereka," imbuhnya.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, penangkapan ratusan orang tersebut tersebar di 11 provinsi. Mereka dituduh "menyebarkan teror propaganda" di media sosial atas nama PKK.

Banyak dari meeka yang ditahan adalah anggota Partai Rakyat Demokratik (HDP) yang pro-Kurdi. Ini adalah kelompok oposisi kedua terbesar di parlemen yang dituduh oleh Presiden Tayyip Erdogan terhubung dengan PKK.

Melalui sebuah pernyataannya, HDP telah mengutuk keras serangan bom kembar. Mereka menyatakan bela sungkawa bagi korban.

Kebanyakan korban tewas dalam tragedi bom kembar yang meledak di luar Stadion Vodafone diketahui adalah polisi anti huru hara.

Kelompok militan Kurdi atau yang dikenal dengan PKK telah mengangkat senjata melawan pemerintah Turki sejak tahun 1984. Mereka memperjuangkan otonomi Kurdi dan oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Turki, kelompok ini dicap sebagai teroris.

Serangan terakhir yang terjadi usai pertandingan sepak bola antar klub Besiktas dengan Bursaspor itu diklaim gerilyawan Kurdi sebagai salah satu yang paling mematikan selama beberapa dekade terakhir.

Menanggapi teror bom kembar tersebut, sejumlah jet tempur Turki melancarkan serangan udara yang menargetkan PKK di Irak utara.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya