Liputan6.com, Teheran - Pada hari ini, 20 Januari 1981, 36 tahun silam, beberapa menit setelah Ronald Reagan dilantik jadi Presiden AS ke-40, 52 warga AS yang ditahan di kedubes mereka di Teheran, Iran dibebaskan.
Pembebasan itu menandai berakhirnya 444 hari krisis penyanderaan warga AS di Iran.
Baca Juga
Situasi pelik berawal pada 4 November 1979, ketika sekelompok mahasiswa marah kepada pemerintah AS karena memperbolehkan Shah Iran bepergian ke New York untuk berobat. Mereka lantas menyerang kedutaan dan menyandera staf.
Advertisement
Mereka menolak membebaskan para staf, meski Dewan Keamanan PBB meminta krisis segera diakhiri.
Namun demikian, dua minggu setelah penyanderaan, pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Khomeini meminta para pelaku membebaskan sandera non-AS, seluruh perempuan, dan warga minoritas AS.
Presiden Jimmy Carter tak bisa menyelesaikan masalah ini lewat jalur diplomatik.
Dan pada 24 April 1980, Carter memerintahkan untuk mengerahkan pasukan dalam misi pembebasan sandera. Tapi gagal. Delapan personel militer AS tewas dalam upaya menyelamatkan sandera.
Tiga bulan kemudian Shah Iran meninggal karena kanker di Mesir. Tapi krisis tetap berlanjut.
Pada November 1980, Carter kalah oleh Reagan. Dikutip dari CNN, setelah itu terjadi pertemuan antara AS dan Iran yang dimediasi Aljazair terkait pembebasan itu.
Pertemuan itu menghasilkan persetujuan untuk membebaskan sandera pada bulan Desember 1980.
Namun, pemerintah Iran menunggu hingga Presiden Ronald Reagan dilantik.
Rupanya, Iran murka pada pemerintahaan Jimmy Carter. Teheran ingin penyanderaan menjaditorehan 'arang' di muka Carter.
Di hari pelantikan Reagan, AS membebaskan aset Iran sebesar US$ 8 juta. Para sandera pun kemudian dibebaskan.
Sehari kemudian, Carter menemui sandera di Jerman. Salah satu sandera, William Daugherty mengenang kisah pertemuan dia dengan bekas presidennya.
"Jelas bukan sambutan yang hangat ketika Carter menemui kami," kata Daugherty.
Para sandera merasa mereka tak dilindungi ketika Carter membuat keputusan memperbolehkan Shah masuk ke AS.
Daugherty mengatakan, selama pertemuan, Carter memeluk seluruh sandera.
"Namun banyak di antara mereka tidak membalas pelukan Carter," kenangnya.
Penyanderaan ini menginspirasi Hollywood dengan membuat film 'Argo' yang dibintangi oleh Ben Affleck. Namun, film itu dikritik habis-habisan karena dianggap mengaburkan sejarah.
Sementara itu pada hari yang sama tahun 1961, presiden termuda AS, John F Kennedy dilantik. Selanjutnya, 48 tahun kemudian, 20 Januari 2009, Barack Obama jadi presiden kulit hitam pertama memimpin Amerika Serikat.