NASA Temukan 20 Planet Mirip Bumi, Rumah Manusia Masa Depan?

Sebuah analisis data baru dari teleskop Kepler NASA mengungkap 20 planet yang disebut-sebut dapat menopang kehidupan.

oleh Citra Dewi diperbarui 31 Okt 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2017, 20:40 WIB
Ilustrasi exoplanet
Ilustrasi exoplanet yang baru-baru ini ditemukan NASA. (AP)

Liputan6.com, Washington, DC - Sebuah analisis data baru dari teleskop Kepler NASA mengungkap 20 planet yang disebut-sebut dapat menopang kehidupan. Studi baru itu mencakup beberapa planet yang mengorbit bintang serupa dengan Matahari.

Salah satu planet tersebut adalah KOI-7923.01, sebuah exoplanet -- planet di luar tata surya -- yang ukurannya 97 persen seukuran Bumi, tapi bersuhu lebih dingin.

"Jika Anda ingin memilih salah satu planet itu dan meluncurkan pesawat antariksa ke sana, bukan pilihan buruk," ujar pemimpin tim Kepler, Jeff Coughlin, kepada New Scientist.

KOI-7923.01 membutuhkan 395 hari untuk menyelesaikan satu kali orbit terhadap bintangnya.

Dikutip dari Daily Mail, Selasa (31/10/2017), suhunya yang lebih rendah disebabkan jarak antara bintangnya yang cukup jauh. Selain itu, suhu bintang tersebut juga lebih dingin dibanding Matahari.

Kehidupan di sana mungkin mirip dengan wilayah tundra di Bumi. Namun, suhu di sana masih cukup hangat dan besar untuk mengandung air.

Meski demikian, tim tersebut mengakui dibutuhkan lebih banyak observasi sebelum temuan itu dikonfirmasi.

Daftar 20 planet itu dibentuk menggunakan sebuah alat baru bernama Robovetter yang secara otomatis dapat menganalisis temuan Kepler.

Dengan studi terbaru tersebut, kandidat planet terestrial di zona yang dapat dihuni meningkat menjadi 50 buah, dengan sebelumnya sekitar 30 planet dikonfirmasi sebagai exoplanet.

 

Penuntun Pencarian Kehidupan alien

Pada awal tahun ini, pesawat antariksa Kepler telah mendeteksi 219 kandidat exoplanet baru, di mana 10 di mengorbit di zona yang dapat dihuni dari bintang induknya.

Zona yang dapat dihuni merupakan sebuah area di mana sebuah sebuah planet berada di suhu yang tepat untuk memiliki air di permukaannya.

"Hasil baru yang dipresentasikan hari ini memiliki implikasi untuk memahami frekuensi planet dan galaksi berbeda, dan membantu kita untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang bagaimana planet terbentuk," ujar ilmuwan program Kepler di Divisi Astrofisika Direktorat Misi Sains NASA, Mario Perez.

Sebagai tambahan tentang kandidat exoplanet, para peneliti juga mengidentifikasi perbedaan mencolok antara kelompok planet kecil. Hal tersebut membantu mengarahkan pencarian alien.

Dengan pengamatan Kepler dan W.M. Keck Observatory di Hawaii, para peneliti menemukan bahwa kelompok planet kecil dapat dibagi menjadi dua kategori, berbatu dan seukuran Bumi serta planet gas yang berukuran lebih kecil dibanding Neptunus.

Penemuan itu menemukan bahwa di alam semesta lebih banyak terbentuk planet berbatu berukuran 75 persen lebih besar dibanding Bumi. Namun, separuh planet ini hanya memiliki hidrogen dan helium dalam jumlah kecil, sehingga mereka dapat berubah menjadi planet gas seukuran Neptunus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya