Liputan6.com, Wellington - Patahan Hikurangi yang telah lama tidur ini ternyata bisa memicu gempa "megathrust" hingga kekuatan 9 skala Richter di negara-negara Pasifik. Tak hanya itu, lindu tersebut juga dapat memicu tsunami.
Peringatan itu disampaikan oleh seorang ilmuwan Selandia Baru. "Pada dasarnya kita harus melihat kembali ke kondisi Jepang pada 2011. Sebab, jika keseluruhan batas lempeng (plate boundary) pecah secara keseluruhan, yang akan terjadi adalah gempa dengan kekuatan 9 SR," kata ahli geologi Ursula Cochran dari perusahaan riset geosains GNS Science, kepada Marlborough Express, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (28/11/2017).
Advertisement
Baca Juga
Batas lempeng Hikurangi berada di bagian timur dari kepulauan utara negara Selandia Baru, di mana lempeng tektonik Pasifik berada di bawah lempeng tektonik Australia.
Zona subduksi tersebut awalnya dianggap 'tidur lama', hingga akhirnya gempa dengan kekuatan 7,8 SR mengguncang area dekat Kaikoura pada November 2016.
"Kami tak ingin orang-orang menganggapnya (gempa Kaikoura) sebagai yang terbesar atau 'the Big One'," tambah Cochran.
Zona subduksi adalah area di bumi di mana dua lempeng tektonik bergerak ke arah satu sama lain yang bisa memicu gempa dan tsunami paling dahsyat di dunia, seperti yang terjadi di Sumatera (Tsunami Aceh) 2004, Chile 2010, dan Jepang 2011.
[Gempa]2624098"") bumi diukur pada skala logaritmik. Itu berarti, lindu 7,8 SR di Kaikoura melepaskan energi 177 kali lebih besar daripada guncangan yang merusak Christchurch.
Gempa 6,3 SR di Christchurch pada 2011 menewaskan 185 orang. Jika megathrust dengan kekuatan 9 SR, itu berarti 11 ribu kali lebih kuat.Â
Saksikan juga video pilihan di bawah ini:
Gempa Dahsyat Ancam AS
Tak hanya Hikurangi, sebuah patahan juga mengancam area Pacific Northwest dalam beberapa dekade mendatang. Zona subduksi Cascadia, namanya, juga berpotensi memicu gemoa besar 9 SR di Amerika Serikat.
Wilayah utara Oregon dan Negara Bagian Washington berpotensi terdampak.
Pada masa lalu, zona subduksi Cascadia pernah menyebabkan gempa besar, mungkin berkekuatan 9 SR, pada 26 Januari 1700.
Gempa itu tercatat oleh negara yang terletak nun jauh di seberang. Yaitu, bangsa Jepang. Para samurai, pedagang, dan penduduk desa menulis soal tsunami misterius yang terjadi pada tahun 1700.
Sebuah tsunami terjadi di Jepang tanpa didahului oleh gempa. Rupanya lindu di Seattle, AS luar biasa kencang sehingga membawa gelombang besar ke seluruh Samudera Pasifik.
Gempa yang akan datang kemungkinan akan terjadi lebih jauh ke utara dari titik yang terjadi pada tahun 1700, demikian menurut sebuah analisis baru tentang sedimen yang ditemukan di mana kedua lempeng bertemu.
Seperti dikutip dari situs LiveScience, sebuah studi yang dipublikasikan pada 20 November di jurnal ilmiah Nature Geoscience mengungkapkan, sedimen yang lebih padat, yang ditemukan di utara sepanjang pantai Oregon dan Washington lebih cenderung menimbulkan gempa daripada sedimen yang kurang padat di bagian tengah Oregon.
Sebelumnya, menurut Kathryn Schulz, dari New Yorker, patahan Cascadia melintang sepanjang 700 mil di sepanjang pantai Pacific Northwest. Di mulai dari Cape Mendocino, California hingga berlanjut ke Oregon dan Washington dan berakhir di Vancouver, Kanada.
Jika patahan itu bergerak, magnitude yang dihasilkan oleh gempa itu mampu mengeluarkan kekuatan sebesar 8,7 hingga 9,2 SR.
Advertisement