Mengenal Kumquat, Buah Mirip Jeruk di Taiwan

Selain nastar, panganan khas lain yang bisa jadi oleh-oleh saat pulang ke Indonesia adalah selai dan manisan berbahan dasar Kumquat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Mar 2018, 07:48 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 07:48 WIB
Di Taiwan, tumbuh buah Kumquat yang sama persis dengan jeruk tetapi beda ukuran (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Di Taiwan, tumbuh buah Kumquat yang sama persis dengan jeruk tetapi beda ukuran (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Chiayi - Bicara soal makanan khas Taiwan tak melulu soal kue nastar. Rupanya ada penganan manis lain yang bisa jadi alternatif pilihan Anda apabila berkunjung ke Formosa.

Tepatnya di Minxiong Kumquat Factory, Chiayi, Taiwan ada sebuah pabrik pengolahan selai (jam), asinan, manisan dan minuman berbahan dasar kumquat.

Kumquat adalah buah oranye berukuran kecil yang termasuk dalam salah jenis jeruk. Jika jeruk dan lemon hanya bisa dimakan buahnya, maka beda dengan Kumquat.

Buah ini dapat dimakan beserta kulitnya. Tapi bijinya tak boleh dimakan karena pahit.

Salah satu produksi penganan yang dapat dibuat dari buah Kumquat adalah selai. Proses pembuatannya pun cukup mudah.

Kelas membuat selai berbahan dasar Kumquat di Minxiong Kumquat Factory, Taiwan, dipandu oleh seorang juru masak yang akan mengajari pengunjung cara-cara pembuatannya. 

Pertama, pilih buah Kumquat yang sudah matang 100 persen dan kupas kulitnya. Setelah itu, pisahkan biji dari dalam buah. Sebab, jika ada satu biji saja yang menyelip, niscaya akan membuat rasa selai menjadi pahit.

Proses selanjutnya adalah masak Kumquat yang sudah dipisahkan bijinya dalam air mendidih selama dua menit.

Setelah itu, haluskan Kumquat dengan blender. Tak perlu lama-lama, buah Kumquat yang sudah diblender dapat dimasukkan kembali ke dalam panci.

"Setelah diblender, buah Kumquat yang sudah halus dipanaskan kembali di atas api kecil selama tujuh menit dan dicampur dengan gula," jelas juru masak tersebut.

Jika sudah tujuh menit, maka selai Kumquat sudah dapat dikemas dan dibiarkan beberapa jam agar dingin.

"Selai Kumquat dapat bertahan hingga tiga minggu. Biasanya dimakan pada pagi hari dengan roti tawar," kata sang juru masak.

Tak hanya dibuat selai, olahan Kumquat juga dapat dijadikan sebagai manisan, minuman, hingga isi untuk kue nastar.

Selain mengajak melihat secara langsung proses pengolahan Kumquat jadi selai dan manisan, pengunjung juga bisa mampir ke ruang sebelah untuk membeli oleh-oleh.

Dijamin, olahan Kumquat ini enak dan bisa jadi oleh-oleh khas dari Taiwan.

Seputar Kota Chiayi

Kereta cepat Taiwan
Jarak dari Taipei menuju Chiayi sejauh 261 kilometer dan ditempuh selama satu jam saja dengan kereta cepat (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Selain dikenal dengan pusat ibu kota Taipei, pesona Taiwan juga berfokus pada Chiyai. Kota yang memiliki suhu jauh lebih hangat dibanding Taipei ini kerap dijadikan tujuan wisata masyarakat lokal.

Jarak dari Taipei menuju Chiayi berkisar 261 kilometer dan dapat ditempuh selama 1 jam dan 20 menit.

Akomodasi kereta cepat di Taiwan begitu disiplin. Terlambat satu menit saja maka harus menunggu kereta selanjutnya.

"Tadi saya telat satu menit dan tidak bisa naik kereta. Keterlambatan dikarenakan bus yang menjemput kami tidak tepat waktu," ujar Irene H, salah satu wisatawan asal Indonesia.

Chiayi adalah sebuah kota yang terletak di selatan Taipei. Jumlah penduduk di kota ini mencapai 600 ribu.

"Kota kecil Chiayi memiliki jumlah penduduk sekitar 600 ribu. Produk unggulan di kota ini adalah beras dan tebu untuk dibuat gula,"jelas Lu Shan Pao, seorang pemandu wisata yang pernah tinggal di Indonesia.

"Suhu di Chiayi mencapai 28 derajat Celcius pada siang hari, jauh lebih hangat dibanding Taipei," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya