Liputan6.com, Hanoi - Sejumlah laporan mengatakan bahwa Presiden Korea Utara Kim Jong-un akan pergi ke Vietnam menemui Presiden AS Donald Trump dengan menaiki kereta api. Jika prediksi tersebut benar, ia akan menempuh perjalanan 3.000 kilometer ke Hanoi dengan durasi dua setengah hari.
"Itu akan membutuhkan waktu kurang dari 24 jam dari Pyongyang ke Beijing, dan kemudian dari Beijing ke Hanoi sekitar dua hari," kata Mark Smith, pengelola situs web perjalanan kereta, dikutip dari BBC News pada Kamis (21/2/2019).
Hal itu dengan mempertimbangkan kecepatan kereta yang berkisar 160 kilometer per jam.
Advertisement
Baca Juga
Prediksi tersebut pertama kali mengemuka dari media Jepang dan Korea Selatan, mengutip dari berbagai sumber yang memberikan keterangan. Mereka mengatakan bahwa kemungkinan Jong-un pergi menaiki kereta bercat hijau dan kuning, dengan melintasi perbatasan Dandong ke China, kemudian berakhir di Vietnam.
Menurut Smith, Kim Jong-un akan berhenti terlebih dahulu di Stasiun Gia Lam.
"Itu adalah stasiun yang memiliki trek standar," kata Smith, menjelaskan bahwa rute itu merupakan satu-satunya yang mungkin.
Simak pula video pilihan berikut:
Kemungkinan Lain
Sumber lain mengatakan bahwa Kim Jong-un akan menaiki kereta hanya sampai di stasiun perbatasan Vietnam Dong Dang. Ia kemudian akan turun dan melanjutkan perjalanan darat dengan mobil ke Hanoi.
Baik dengan menggunakan kereta langsung hingga Hanoi, atau melanjutkan dengan mobil dari stasiun perbatasan, keduanya akan membutuhkan waktu setidaknya 2,5 hari.
Mengingat perjalanan akan ditempuh dalam waktu lama, Jong-un diprediksi akan meninggalkan negaranya secepat mungkin agar dapat bertemu dengan Trump tepat waktu. Adapun pertemuan keduanya akan berlangsung pada 27-28 Februari 2019.
Hingga saat ini masih belum diketahui alasan di balik mengapa Jong-un akan berangkat ke Hanoi menggunakan kereta.
Mengingat, meskipun Kim Jong-il dan Kim Il-sung takut menumpang pesawat terbang,Jong-un sama sekali tidak pernah dikabarkan memiliki ketakutan yang serupa dengan ayah serta kakeknya.
Smith memprediksi bahwa kereta dipilih karena memungkinkan Jong-un untuk lebih menikmati perjalanan, dengan tetap mengerjakan tugas-tugasnya. Selain itu, ia juga dapat beristirahat dengan lebih nyaman sehingga mampu tiba di Hanoi dengan kondisi yang fit.
Advertisement