Banjir Besar Melanda Kota Tersibuk di Brasil, 11 Orang Tewas

Kota tersibuk di Brasil dilanda banjir besar, menyebabkan 11 orang tewas.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 12 Mar 2019, 06:29 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 06:29 WIB
Ilustrasi banjir (iStock)
Ilustrasi banjir (iStock)

Liputan6.com, Sao Paulo - Banjir besar melanda kota tersibuk di Brasil, Sao Paulo, di mana menewaskan sedikitnya 11 orang, mengubah jalan menjadi sungai, serta melemparkan mobil ke atas bangunan dan pohon.

Tidak berhenti sampai di situ, pihak berwenang Brasil juga mengatakan tengah bersiap menghadapi kemungkinan lebih banyak hujan dalam dua hari ke depan, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Selasa (12/3/2019).

Menurut sekretariat keamanan negara bagian Sao Paulo, sebanyak lima orang dilaporkan tenggelam, dan beberapa yang lainnya, termasuk satu bayi, terkubu hidup-hidup oleh tanah longsor.

Hampir 110 milimeter hujan turun dari Minggu petang hingga Senin sore, yang merupakan 70 persen dari perkiraan curah hujan untuk seluruh bulan Maret, kata pihak berwenang Brasil.

Kondisi itu menyebabkan kekacauan pada lalu lintas Sao Paulo, di mana sebagian jadwal karena kereta komuter ditutup, serta bus dan mobil terjebak di jalanan yang macet.

Selain itu, pabrik truk dan bus Mercedes-Benz di distrik Sao Bernardo do Campo juga dilanda kebanjiran, sehingga sebagian kegiatan produksinya ditangguhkan, kata serikat pekerja logam setempat.

Perusahaan otomotif asal Jerman itu adalah produsen truk dan bus terbesar di Brasil, yang telah menjual 21.153 kendaraan tahun lalu.

Belum ada komentar apapun dari pihak Mercedes-Benz terkait bencana banjir yang melumpuhkan unit usahanya di Sao Paulo.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Penduduk Diimbau Waspada

Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Departemen pemadam kebakaran negara bagian Sao Paulo mengatakan empat orang tewas ketika sebuah rumah ambruk di kota Ribeirao Pires, di pinggiran megapolitan tersebut.

Lembaga tersebut juga mengatakan dua orang tenggelam dalam banjir di Sungai Tamanduatei dan yang lainnya meninggal di Sao Bernardo do Campo. Korban lainnya meninggal di beberapa kota satelit di sekitar Sao Paulo, seperti Embu das Artes, Santo Andre, dan Sao Caetano.

Sementara itu, Gubernur negara bagian Sao Paulo, Joao Doria, memperingatkan penduduk untuk tinggal di rumah jika mereka berada di daerah yang aman, tetapi bergerak secepat mungkin jika ancaman banjir dan tanah longsor mengepung.

"Antara kehilangan rumah dan nyawa, pilihlah kehidupan," kata Doria di saluran televisi BandNews.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya