Liputan6.com, Kolkata - Pemerintah India telah mempercepat upaya evakuasi lebih dari satu juta orang di sepanjang garis pantai timur lautnya, ketika ancaman Topan Fani meningkat menjelang pendaratannya, yang diprediksi terjadi pada hari ini, Jumat 2 Mei.
Badai siklon Fani dilaporkan mulai "mengamuk" di ilayah perairan Teluk Benggala, sekitar 275 kilometer selatan-barat daya dari kota Puri, India, di mana beberapa rangkaian kereta khusus digunakan untuk mengevakuasi warga setempat dan turis.
Advertisement
Baca Juga
Secara total, sekitar 1,2 juta orang dievakuasi dari daerah dataran rendah di 15 distrik di negara bagian Odisha timur, ke berbagai tempat perlindungan topan, sekolah, bangunan aman lainnya.
Sejauh ini, lebih dari 800.000 telah berhasil dievakuasi, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Jumat (3/5/2019).
"Kami memaksimalkan upaya di semua tingkatan untuk evakuasi," kata Bishnupada Sethi, Komisaris Bantuan Khusus Odisha.
Topan Fani menghasilkan angin berkelanjutan dengan kekuatan sekitar 170-180 kilometer per jam, lapor Departemen Meteorologi India (IMD).
Menurut pantauan Cyclone tracker Tropical Storm Risk, Topan Fani termasuk badai kategori 4, atau satu tingkat di bawah skala terburuk.
"Topan akan mendarat sebelum Jumat sore," kata IMD.
Â
Â
Pemerintah India Siap Membantu Semaksimal Mungkin
Angkatan laut India telah mengerahkan tujuh kapal perang, enam pesawat, dan tujuh helikopter untuk bersiaga menghadapi kerusakan pasca hantaman Topan Fani.
Bersamaan dengannya, pemerintah India juga telag menyiapkan regu penyelam, perahu karet, tim medis, serta bahan bantuan guna memberikan tindak tanggap darurat pasca-bencana.
Perdana Menteri Narendra Modi mengetwit bahwa pemerintah federal akan memberikan semua bantuan semaksimal mungkin.
Sementara itu, pihak berwenang menutup sementara operasional di pelabuhan Paradip, Dhamra, dan Visakhapatnam, selama status siaga ditetapkan terkait ancaman Topan Fani.
Di Paradip, tayangan televisi menunjukkan penduduk menumpuk sepeda, mesin jahit, dan tabung gas ke truk-truk kecil dan pergi ke hampir 900 tempat penampungan yang menyediakan makanan, air, dan obat-obatan.
Pemerintah negara bagian Odisha telah mengerahkan ratusan personel penanggulangan bencana, menutup sekolah dan perguruan tinggi, serta meminta dokter dan pejabat kesehatan lainnya untuk tidak pergi cuti hingga 15 Mei mendatang.
Advertisement
Musim Topan di India
Musim topan di India dapat berlangsung dari bulan April hingga Desember, ketika ancaman badai dahsyat bisa merusak kota-kota pesisir dan menyebabkan kematian yang meluas di India dan Bangladesh.
Namun, kemajuan teknologi telah membantu para ahli meteorologi untuk memprediksi pola cuaca jauh sebelumnya, memberi otoritas lebih banyak waktu untuk evakuasi.
Pada 1999, sebuah topan besar menghantam pantai Odisha selama 30 jam, menewaskan 10.000 orang.
Beberapa tahun setelahnya, belajar dari bencana terkait, evakuasi massal terhadap hampir satu juta orang berhasil menyelamatkan ribuan nyawa pada 2013.