Diselimuti Kabut, New Delhi Alami Hari Paling Dingin Sejak 1901

Ibu kota India, New Delhi mengalami hari paling dingin dalam sejarah sejak tahun 1901.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Jan 2020, 19:10 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2020, 19:10 WIB
Ibu Kota India Tertutup Kabut
Tentara berpatroli di sepanjang jalan dalam kondisi berkabut akibat suhu dingin di New Delhi, Senin (30/12/2019). New Delhi, ibu kota India, saat ini mengalami musim dingin dengan hari dingin terpanjang dalam 22 tahun terakhir. (Photo by Jewel SAMAD / AFP)

Liputan6.com, New Delhi - Ibu kota India, New Delhi, telah mencatat hari paling dingin dalam lebih dari satu abad di tengah gelombang dingin hebat di bagian utara negara itu.

Kabut tebal menyelimuti kota tersebut pada Senin 30 Desember 2019 karena suhu hari maksimum turun menjadi 9,4 derajat celcius, dan tingkat polusi pun memuncak.

Dikutip dari BBC, Rabu (1/1/2020), itu adalah hari terdingin bagi Delhi sejak pencatatan dimulai pada 1901. Level terendah sebelumnya adalah 9,8 derajat celcius pada 2 Januari 2013, menurut pejabat meteorologi.

Suhu hari maksimum di sebagian besar wilayah utara turun 10 derajat celcius di bawah normal.

Tempat penampungan di Delhi telah terisi ketika para tunawisma di kota itu mencari perlindungan dari hawa dingin yang mencekam. Suhu minimum pun tetap antara 1 derajat celcius dan 3 derajat celcius selama beberapa hari terakhir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bangunan di India Tidak Didesain untuk Musim Dingin

Ibu Kota India Tertutup Kabut
Seseorang melintasi persimpangan ketika petugas menyapu jalan di tengah kabut tebal di New Delhi, Senin (30/12/2019). New Delhi, ibu kota India, saat ini mengalami musim dingin dengan hari dingin terpanjang dalam 22 tahun terakhir. (AP Photo/Manish Swarup)

Tidak seperti di kota-kota Eropa dan AS, di mana sebagian besar bangunan dilengkapi dengan pemanas sentral, rumah-rumah di beberapa kota terdingin di India tidak dibangun untuk musim dingin yang dingin.

Permintaan pemanas ruang meningkat menjelang bulan-bulan musim dingin, ketika pengecer mulai menawarkan diskon.

Tetapi jutaan orang India yang berstatus miskin dan tidak mampu membayr, akhirnya mengandalkan metode kuno untuk menghangatkan rumah - seperti botol air panas dan selimut tebal.

Jaket musim dingin yang berat juga merupakan pemandangan langka di India, di mana orang lebih cenderung untuk keluar berkerumun di bawah sweter tebal dan selendang.

Cuaca dingin juga membuat rencana liburan menjadi kacau karena 30 kereta api dan lebih dari 450 penerbangan ke dan dari Delhi ditunda pada Senin karena visibilitas yang rendah. Beberapa penerbangan juga dibatalkan.

Visibilitas yang buruk juga mempengaruhi lalu lintas jalan di kota.

Kualitas udara kota, yang biasanya buruk di musim dingin, melanggar kategori parah ketika indeks kualitas udara (AQI) melewati batas 450.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya