Angka Kematian Warga AS Akibat Corona COVID-19 Tembus 46 Ribu Orang

Sebuah penelitian di University of Washington, yang sering dikutip oleh Gedung Putih, memproyeksikan total kematian bisa mencapai 66.000 akibat Virus Corona di AS pada 4 Agustus 2020.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Apr 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 07:02 WIB
FOTO: Kasus Corona COVID-19 Global Tembus 2 Juta Pasien
Pasien dan petugas medis memakai masker untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19 di luar NYU Langone Medical Center, New York, Amerika Serikat, Senin (13/4/2020). Berdasarkan data Johns Hopkins University, total kasus COVID-19 global sudah menembus dua juta pasien. (AP Photo/John Minchillo)

Liputan6.com, Washington, D.C - Kematian warga Amerika Serikat akibat pandemi Virus Corona COVID-19 mencapai 46.000 orang pada Rabu, 22 April 2020.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (23/4/2020), angka kasus pada hari Rabu nyaris sama dengan jumlah kematian yang terjadi pada Selasa, 21 April.

Sebuah penelitian di University of Washington, yang sering dikutip oleh Gedung Putih, memproyeksikan total kematian bisa mencapai 66.000 akibat Virus Corona di AS pada 4 Agustus 2020.

Penelitian ini dilakukan oleh University of Washington setelah melakukan revisi yang sebelumnya mereka perkirakan sekitar 60.000 kematian.

Pada tingkat saat ini, kematian AS saja sudah nyaris mencapai 50.000 pada akhir pekan ini.

Kematian pertama warga AS akibat Corona COVID-19 terjadi beberapa minggu lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, menurut pejabat kesehatan daerah California yang melakukan dua otopsi.

Kematian AS pertama terjadi pada 6 Februari, bukannya 29 Februari, demikian laporan dari otoritas setempat.

Dalam minggu-minggu sejak itu, angka kematian AS telah melonjak ke tertinggi di dunia.

Simak video pilihan berikut:

Meninggalkan Jauh Negara Lain

FOTO: Kematian Global Akibat COVID-19 Tembus 70 Ribu
Petugas melangkahi sejumlah jenazah yang diduga korban virus corona COVID-19 dalam trailer berpendingin di Kingsbrook Jewish Medical Center, Brooklyn, New York, AS, 3 April 2020. Menurut Universitas Johns Hopkins, total kasus COVID-19 secara global sebanyak 1.286.409. (AP Photo/John Minchillo)

Kematian tertinggi terjadi di negara bagian New York. Namun, beberapa negara bagian terdekat seperti Pennsylvania dan New Jersey melaporkan rekor kematian lebih rendah.

Para pejabat kesehatan telah mengatakan bahwa kematian adalah indikator yang terlambat dari penanganan wabah.

Amerika Serikat sejauh ini memiliki jumlah kasus Virus Corona terkonfirmasi terbesar di dunia yaitu lebih dari 815.000.

Angka ini hampir empat kali lebih banyak dari Spanyol, negara dengan jumlah tertinggi kedua.

Presiden Donald Trump pada hari Rabu memuji langkah-langkah yang diambil oleh segelintir pemimpin negara bagian AS termasuk Georgia, South Carolina dan Tennessee, untuk mulai membuka kembali ekonomi mereka meskipun ada peringatan akan potensi lonjakan infeksi Virus Corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya