Lockdown Akibat COVID-19 di Jerman Diperpanjang hingga 28 Maret 2021

Pemerintah Jerman memperpanjang lockdown untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.

diperbarui 04 Mar 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2021, 10:00 WIB
Penumpang Transportasi Umum di Jerman Ramai-Ramai Pakai Masker
Penumpang berjalan di sepanjang peron di stasiun kereta utama di Frankfurt, Jerman, Jumat (14/8/2020). Mengenakan masker untuk melindungi diri dari corona Covid-19 adalah kewajiban di transportasi umum di Jerman. (AP Photo/Michael Probst)

Jakarta - Pemerintah nasional dan negara bagian Jerman akan memperpanjang lockdown atau penguncian wilayah selama tiga minggu lagi hingga 28 Maret 2021 mendatang.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan para Perdana Menteri negara bagian Jerman telah mengadakan pembahasan terkait langkah-langkah tersebut pada hari Rabu (03/03) petang waktu Jerman. Demikian mengutip laman DW Indonesia, Rabu (3/3/2021).

Merkel dan perdana menteri negara bagian sedang menyelesaikan draf perjanjian yang memungkinkan toko-toko di daerah rendah kasus infeksi virus corona kembali dibuka.

Kasus COVID-19 diharuskan turun menjadi rata-rata hanya 35 kasus per 100 ribu penduduk dalam kurun waktu tujuh hari.

Beberapa gerai seperti toko bunga, toko buku, dan toko hobi seperti berkebun akan bisa kembali buka meski insiden kasus corona lebih tinggi dari batasan itu.

Menurut draf tersebut, lima orang dewasa dari dua rumah tangga di daerah minim kasus COVID-19 akan diizinkan menggelar petemuan mulai 8 Maret 2021. Sedangkan berdasarkan aturan saat ini, setiap rumah hanya dapat bersosialisasi dengan satu orang lainnya.

Pemerintah Jerman juga diharapkan mengimbau warganya untuk tidak melakukan perjalanan domestik dan luar negeri selama periode libur Paskah.

Draf dokumen itu juga mengutip penyediaan vaksin dan kedatangan tes antigen massal sebagai pembenaran untuk pelonggaran beberapa kebijakan pembatasan. Dikatakan, Jerman akan memberikan setidaknya satu tes gratis untuk siswa dan guru di sekolah. Perusahaan juga kemungkinan diminta untuk menawarkan tes antigen kepada staf.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Situasi Lockdown Jerman

Kelab Malam di Berlin Jadi Pusat Pengujian Covid-19
Seorang perempuan melakukan tes usap (swab test) COVID-19 di luar kelab malam KitKatClub yang legendaris di Berlin, Jerman, Jumat (4/12/2020). Ditutup selama delapan bulan terakhir karena pembatasan virus corona, kelab malam itu diubah menjadi pusat pengujian Covid-19. (Tobias SCHWARZ/AFP)

Pada pekan lalu, murid-murid sekolah dasar di sebagian wilayah Jerman telah kembali melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka di ruang kelas. Keputusan tersebut diambil pada bulan lalu, ketika pemerintah Jerman memperpanjang lockdown di sebagian besar wilayah hingga 7 Maret 2021.

Sebagian besar toko tetap tutup sejak pembatasan yang lebih ketat diberlakukan pada 16 Desember lalu. Bahkan restoran, bar, tempat olahraga, dan wahana rekreasi semuanya telah ditutup sejak 2 November 2020.

Hotel-hotel di Jerman juga ditutup, kecuali untuk konsumen dengan kepentingan bisnis. Tindakan penguncian saat ini dimaksudkan untuk membantu menurunkan kasus infeksi baru setiap hari.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa penurunan tingkat infeksi telah stabil dan bahkan mulai kembali naik sedikit, dengan meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran varian baru virus corona yang mengalami mutasi

Jumlah kasus virus corona di Jerman menurut angka yang dirilis Institut Robert Koch, hingga Senin pagi (01/03) mencapai 2.451.011 dan kasus kematian akibat COVID-19 mencapai 70.463.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya