Liputan6.com, Tangerang - Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang menyebabkan 41 orang tewas. Kebakaran terjadi di blok C2 yang merupakan sel untuk kasus narkotika.
Insiden terjadi pada Rabu (8/9) sekitar pukul 01.45 WIB. Api mulai padam sekitar pukul 04.00 WIB.
Baca Juga
Sebanyak 41 korban tewas, 72 korban luka-luka ringan dan 8 korban luka berat.
Advertisement
Direktur Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan Reinhard Silitonga memastikan seluruh warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Blok C 2, sebanyak 122 orang menjadi korban dalam insiden kebakaran di Lapas Klas I Tangerang, di Jalan Raya Veteran, Kelurahan Babakan, Kota Tangerang, Rabu (8/9/2021).
Insiden kebakaran ini menjadi sorotan dunia. Sebut saja BBC hingga The Guardian yang turut membahas kejadian tersebut.
"Beberapa orang asing, termasuk narapidana dari Portugal dan Afrika Selatan, termasuk di antara para korban," tulis BBC dalam artikel berjudul Tangerang: At least 41 dead after fire breaks out in Indonesian jail.
"Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia Yasonna Laoly mengatakan dalam konferensi pers bahwa kedutaan masing-masing negara telah diberitahu."
Yasonna Laoly menambahkan bahwa beberapa kamar di blok penjara telah dikunci dan tidak dapat dibuka karena api menyebar.
Blok itu menampung narapidana yang ditahan karena pelanggaran terkait narkoba. Satu korban dilaporkan sebagai terpidana pembunuhan, satu lagi dinyatakan bersalah atas terorisme, dan sisanya dipenjara karena kejahatan yang melibatkan narkoba.
Sementara itu, The Guardian menyoroti dugaan sementara terjadinya kebakaran di lapas tersebut.
"Dugaan awal karena korsleting listrik," kata juru bicara kepolisian Yusri Yunus kepada media lokal, tulis The Guardian dalam artikel: Fire at prison in Indonesia kills at least 40 people.
"Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api besar dari atas sebuah gedung. Dilaporkan 41 orang tewas dan 8 luka parah."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Laporan Media Asing Lainnya
Sama seperti The Guardian, Al Jazeera turut menyoroti penyebab terjadinya kebakaran.
"Penyelidik dari pemadam kebakaran sebelumnya mengatakan mereka melihat kabel listrik yang rusak sebagai sumber api."
"Kabel listrik di penjara belum ditingkatkan sejak 1972 ketika penjara dibangun," tulisnya dalam artikel berjudul Dozens killed in fire at overcrowded Indonesian prison.
Selanjutnya ada pula The Jerusalem Post. Dalam artikelnya, mereka menyampaikan bahwa proses evakuasi para narapidana menjadi fokus utama pihak berwenang saat insiden kebakaran terjadi.
"Kebakaran di sebuah penjara di provinsi Banten di Indonesia telah menewaskan 40 orang, kata Rika Aprianti, juru bicara departemen penjara kementerian hukum dan hak asasi manusia. Penyebabnya sedang diselidiki dan pihak berwenang masih mengevakuasi korban."
Advertisement