Kasus COVID-19 Melonjak, Presiden Macron Akan Beri Pesan untuk Warga Prancis

Presiden Emmanuel Macron akan berbicara kepada warga Prancis ketika kasus COVID-19 kembali melonjak.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 08 Nov 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2021, 07:00 WIB
Jokowi selfie dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron
Jokowi selfie dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela KTT G20 Hamburg, Jerman. (Instagram/Marlisa Soepeno)

Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron akan berbicara kepada bangsanya tentang kebangkitan infeksi COVID-19 serta masalah-masalah lain termasuk reformasi ekonomi, kata juru bicara pemerintah Gabriel Attal pada Jumat (5/11).

Tingkat infeksi di Prancis telah meningkat pesat dalam sebulan terakhir, dengan jumlah infeksi COVID-19 baru dari minggu ke minggu meningkat dengan persentase dua digit selama beberapa hari berturut-turut. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (7/11/2021).

Rata-rata tujuh hari infeksi baru harian sekarang mencapai lebih dari 6.200, dari kurang dari 4.200 pada awal Oktober.

"Epidemi semakin cepat di Eropa, Eropa kembali menjadi pusat epidemi," kata Attal kepada wartawan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pidato Macron

Olimpiade Tokyo
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyapa orang-orang menjelang upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, di Olympic Stadium di Tokyo, Jumat (23/7/2021). Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo yang berlangsung dalam era pandemi digelar tanpa penonton. (Dylan MARTINEZ / POOL / AFP)

Attal mengatakan Macron akan meninjau situasi COVID-19 dan juga akan berbicara tentang pemulihan ekonomi, program reformasi pemerintahnya, dan masalah lainnya.

Dia tidak mengatakan kapan Macron akan berbicara.

Pidato besar terakhir Macron di televisi adalah pada 12 Juli - pada awal gelombang keempat epidemi - ketika dia mengumumkan bahwa vaksinasi akan diwajibkan untuk semua petugas kesehatan.

Ahli epidemiologi Prancis baru-baru ini menyarankan perluasan cakupan kampanye booster vaksin untuk memasukkan kategori baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya