Liputan6.com, London - Kasus ketiga dari varian virus corona Omicron telah terdeteksi di Inggris.
Menurut laporan BBC, Senin (29/11/2021), orang tersebut tidak lagi berada di Inggris tetapi pernah mengunjungi Westminster di London. Itu terjadi setelah pemerintah menetapkan langkah-langkah untuk menanggapi varian tersebut, termasuk masker wajah wajib di toko-toko dan transportasi umum di Inggris.
Advertisement
Atas temuan kasus tersebut, Departemen Pendidikan sekarang menyarankan murid, staf dan pengunjung toko untuk memakai penutup wajah di area umum sekolah.
Langkah tersebut berlaku untuk lembaga pendidikan di Inggris termasuk sekolah menengah, perguruan tinggi dan universitas, serta staf di tempat penitipan anak.
Bukti awal menunjukkan varian Omicron baru - awalnya dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia dari Afrika Selatan pada hari Rabu - memiliki risiko infeksi ulang yang lebih tinggi.
Pada hari Senin, pertemuan mendesak para menteri kesehatan G7 akan diadakan "untuk membahas perkembangan Omicron", kata Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aturan Baru
Setelah ini, langkah-langkah lain yang akan diterapkan adalah orang-orang yang tiba di Inggris diharuskan mengikuti tes PCR dan mengisolasi sampai mereka mendapatkan hasil negatif.
Persyaratan ini dan mandat masker akan mulai berlaku pada pukul 04:00 GMT pada hari Selasa.
Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan dia mengharapkan untuk menerima saran baru dalam beberapa hari ke depan dari Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi (JCVI) untuk memperpanjang program vaksinasi booster.
Wakil ketua JCVI mengatakan kepada BBC orang dewasa berusia 18 tahun ke atas "akan mendapat tawaran booster lebih awal dari yang dibayangkan sebelumnya".
Advertisement