8 Kandidat Pengganti Boris Johnson Voting Putaran Pertama Hari Ini, Siapa Unggul?

Delapan para pesaing ini harus mendapatkan dukungan yang diperlukan dari setidaknya 30 anggota parlemen Konservatif.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Jul 2022, 17:39 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 17:33 WIB
PM Inggris Boris Johnson
PM Inggris Boris Johnson. (Xinhua/Downing Street No. 10/Andrew Parsons)

Liputan6.com, London - Delapan kandidat dinominasikan masuk bursa persaingan menjadi pemimpin Partai Konservatif dan menggantikan Boris Johnson sebagai perdana menteri Inggris, kata Komite 1922 backbench partai itu.

Delapan para pesaing ini harus mendapatkan dukungan yang diperlukan dari setidaknya 20 anggota parlemen Konservatif.

Berikut 8 kandidat masuk bursa PM Inggris;

1. Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak

2. Menteri Luar Negeri Liz Truss

3. Menteri Perdagangan Internasional Penny Mordaunt

4. Anggota parlemen backbench Tom Tugendhat

5. Jaksa Agung Suella Braverman

6. Rektor yang baru diangkat Nadhim Zahawi

7. Mantan Menteri Kesetaraan Kemi Badenoch

8. Mantan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt

Boris Johnson belum mau mundur sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris sampai musim gugur, sekitar Oktober 2022.

Dikutip dari laman BBC, PM Boris Johnson disebutkan telah mundur dari posisinya sebagai pemimpin Partai Konservatif Inggris. Hal ini menyusul pengunduran diri sejumlah menterinya pagi hari ini waktu Inggris.

Johnson disebutkan telah meninggalkan situasi luar biasa di mana negara itu menghadapi krisis biaya hidup serta perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Ada pertanyaan nyata atas konstitusi--dengan pemerintah Skotlandia menuntut referendum lain tentang kemerdekaan.

Analis Nick Eardley menduga alasan Johnson ingin tetap menjadi perdana menteri sampai musim gugur adalah untuk mencoba dan menyelesaikan beberapa masalah itu.

Kemudian untuk mencoba dan mengatakan "ada hal-hal yang ingin ia sampaikan sebelum pergi".

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dituntut meminta maaf ke Ratu Elizabeth II

Ratu Elizabeth II dan Boris Johnson
Ratu Elizabeth II menyapa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson selama audiensi di Istana Buckingham di London pusat pada 23 Juni 2021. (Dominic Lipinski / POOL / AFP)

"PM Inggris harus minta maaf kepada Ratu," kata mantan menteri George Freeman.

"Ada lebih banyak reaksi terhadap pengunduran diri Boris Johnson sebagai pemimpin Konservatif dari para menteri yang telah memintanya untuk pergi dalam 24 jam terakhir."

George Freeman, yang mengumumkan pengunduran dirinya sebagai menteri sains pagi ini, mengatakan Johnson harus meminta maaf kepada Ratu dan menyarankannya untuk segera memanggil Perdana Menteri Inggris sementara.

Seperti yang dilaporkan editor politik BBC Chris Mason, Johnson berencana untuk tetap pada jabatannya sebagai perdana menteri hingga musim gugur sehingga kontes kepemimpinan Konservatif dapat diadakan dan penggantinya dikonfirmasi.


Gelombang Suara Minta Boris Johnson Mundur

Kemunculan Pertama PM Inggris
PM Inggris, Boris Johnson. (AP/Frank Augstein)

Gelombang pengunduran diri yang diajukan untuk Boris Johnson terus mengalir dari pemerintah atas kepemimpinannya, sehingga dia memutuskan untuk mundur.

Anggota senior kabinetnya, termasuk kanselir Nadhim Zahawi, mendesaknya untuk mengundurkan diri dan "pergi dengan bermartabat".

Johnson diperkirakan akan memberikan pernyataan pengunduran diri di luar No 10 Downing Street nanti.

Boris Johnson mundur dari jabatannya sebagai pemimpin Partai Konservatif Inggris setelah kehilangan dukungan dari para menteri dan anggota parlemennya, penyataan resminya akan disampaikan segera.

Kontes kepemimpinan Partai Konservatif akan berlangsung musim panas ini dan perdana menteri baru akan menggantikan posisinya pada waktunya untuk konferensi partai pada bulan Oktober.

Sementara itu, Johnson akan terus menjabat sebagai perdana menteri, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (7/7/2022).


Terlibat Skandal

Kemunculan Pertama PM Inggris
PM Inggris, Boris Johnson selesai memberikan pernyataan pada hari pertamanya kembali bekerja setelah pulih dari virus Corona di Downing Street, London, Senin (27/4/2020). Ini menjadi kemunculan pertama PM Johnson di depan publik setelah hampir sebulan terinfeksi COVID-19. (AP/Frank Augstein)

Perdana Menteri Boris Johnson terlibat skandal saat merayakan ulang tahun ketika ada lockdown pandemi COVID-19. Kejadian itu berlangsung di kantor perdana menteri Inggris di Downing Street pada Juni 2020. 

Namun, pihak staf berdalih hanya berkumpul kurang dari 10 menit saja.

Menurut laporan ITV, ada 30 orang yang hadir di acara ultah Boris Johnson, padahal saat itu aturan kumpul-kumpul terbatas menjadi dua orang saja. 

Pesta ulang tahun ini disebut adalah kejutan usai PM Johnson berkunjung ke sekolah di Hertfordshire. Para staf mengaku hanya makan kue. 

Namun, sore harinya PM Johnson dilaporkan kembali merayakan ulang tahun di kediamannya. Namun, hal itu dibantah pihak PM Johnson yang berkata hanya mengundang sedikit anggota keluarga. 

BBC melaporkan, Selasa (25/1/2022), bahwa sore itu PM Johnson menggelar pesta barbeque. 

Selain itu, Menteri Lingkungan George Eustice juga pasang badan dan menyebut kurang dari 10 orang yang hadir di pesta di Downing Street.

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya