2 Maret 1958: Bandar Udara Internasional Beijing Resmi Dibuka

Untuk pertama kalinya bandar udara di Beijing resmi dibuka pada tahun 1958, untuk jaringan penerbangan sipil China.

oleh Linda Sapira diperbarui 02 Mar 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2023, 06:00 WIB
Arus Mudik ala Warga China
Penumpang mendorong troli barang bawaan saat tiba di Bandara Internasional Beijing pada Senin (20/1/2020). China berada di tengah-tengah kesibukan migrasi manusia tahunan ketika jutaan orang pulang ke kampung halaman mereka untuk menikmati libur Tahun Baru Imlek bersama keluarga. (WANG Zhao/AFP)

Liputan6.com, Beijing - Tepat 65 tahun yang lalu, China telah membuat sejarah baru dengan membuka bandara internasional Beijing pada 2 maret 1958. Bandara ini terletak di timur laut Beijing, ibu kota Republik Rakyat Tiongkok.

Bandara ini diperuntukan bukan hanya sebagai gerbang penerbangan Beijing dan jendela untuk komunikasi internasional, tapi Bandara ini juga di gunakan sebagai pusat radial untuk jaringan penerbangan sipil China.

Bandara internasional ini berskala besar dan dibangun di lokasi terpenting.

Bandara ini juga difasilitasi dengan perlengkapan lengkap serta dijadikan sebagai tempat transportasi tersibuk di China.

Bandara Internasional Ibukota Beijing, berada di bawah kendali administratif, yaitu Civil Aviation Administration of China (CAAC), dan secara resmi di buka pada tanggal 2 Maret 1958.

Dengan berkembangnya bisnis penerbangan sipil dan meningkatnya volume transportasi penumpang dan kargo, bandara ini di perluas dalam skala besar.

Misalnya terminal untuk penumpang pertama, seluas 60.000 m2, dan fasilitas tambahan, termasuk apron parkir dan tempat parkir, secara resmi mulai beroperasi pada 01 Januari 1980.

Terminal 1 dirancang untuk melayani 60 penerbangan setiap hari dan 1.500 penumpang pada jam sibuk. Fasilitas di area penerbangan Bandara Internasional Ibukota Beijing yang di perluas telah memenuhi standar 4E yang disyaratkan oleh organisasi penerbangan sipil internasional atau international civil aviation organization.

Dengan terus bertambahnya jumlah penerbangan internasional ke Beijing dan padatnya penerbangan internasional, Terminal di perbesar lagi dari Oktober 1995 hingga November 1999. Sehingga, dibuatlah terminal 2 seluas 336.000 m2 dan dilengkapi dengan fasilitas canggih, kemudia resmi beroperasimulai 1 November 1999. Terminal 2 mampu menangani 26.500.000 penumpang per tahun dan 9.210 penumpang pada jam sibuk.

Perusahaan Penerbangan Domestik dan Asing Berpartisipasi Dalam Bisnis Ini

Pesawat Pembawa Warga Jepang dari Wuhan
Pesawat charter yang membawa warga Jepang dari Wuhan, China, diparkir setelah mendarat di bandara internasional Haneda di Tokyo, Rabu (29/1/2020). Pesawat sewaan tersebut membawa pulang 206 warga negara Jepang dari Wuhan, pusat wabah virus corona. (AP/Eugene Hoshiko)

Lokasi ini dikenal dengan geografis dan fasilitas layanan yang sangat baik di bandara internasional Ibukota Beijing, 66 perusahaan penerbangan domestik dan asing berpartisipasi dalam bisnis operasional, termasuk 11 perusahaan domestik dan 55 perusahaan asing. Lebih dari 5.000 penerbangan terjadwal tersedia ke 88 kota di Tiongkok dan 69 kota di luar negeri.

Berikut daftar terminal bandara yang ada di Ibukota Beijing untuk penerbangan luar negeri yang bisa di kunjungi bagi pelancong untuk menunggu maskapai keberangkatan. 

Terminal 1

  • Hainan Airlines
  • Grand China Air
  • Deer Air

Terminal 2 

  • China Eastern Airlines
  • China Southern Airlines
  • Xiamen Airlines
  • Shenzhen Airlines
  • Air France

Terminal 3

  • Air China
  • Shanghai Airlines
  • Scandinavian Airlines
  • Austrian Airlines
  • Air Canada
  • United Airlines
  • Singapore Airlines
  • Macau Airlines
  • Shandong Airlines
  • Sichuan Airlines
  • Qantas
  • British Airways

Selain itu, di dalam bandara ini juga mempunya fasilitas yang tidak main-main seperti tersedianya rental mobil, penyewaan ponsel, wifi, penukaran mata uang, dan Pusat bisnis juga tersedia di sini. 

 

Sejarah Penerbangan di Tanggal 2 Maret

Ilustrasi Pesawat Terbang
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. Unsplash.com/@trinitymmoss)

Selain itu di tanggal yang sama dan di tahun yang berbeda, sebuah Pesawat Supersonik Concorde yang Ikonik Terbang untuk pertama kalinya pada 2 maret 1969, yaitu 54 tahun yang lalu. 

Pesawat Inggris-Prancis itu lepas landas dari Toulouse dan berada di udara hanya 27 menit sebelum pilot membuat keputusan untuk mendarat.

Pilot pertama, yang mengemudikannya bernama Andre Turcat, dan sekembalinya ia ke bandara, mengatakan, "Akhirnya burung besar itu terbang, dan sekarang saya dapat mengatakan bahwa ia terbang dengan cukup baik."

Uji coba penerbangan itu mencapai 10.000 kaki (3.000 m), tetapi kecepatan Concorde tidak pernah naik di atas 300 mph (480 kph). Pada akhirnya pesawat akan terbang dengan kecepatan 1.300 mph (2.080 kph).

Turcat, co-pilot dan dua insinyurnya meluncur ke ujung landasan pacu sekitar 1530 GMT. Saat itu kondisi sedang berangin kencang.

Dua uji penerbangan sebelumnya sempat harus ditinggalkan karena kondisi cuaca yang buruk. Concorde mempercepat landasan dan ada tepuk tangan spontan dari penonton seperti wartawan dan juru kamera ketika roda terangkat dari tanah.

 

 

Uji Coba Penerbangan

Penerbangan Rute Dubai - Brisbane Selama 14 Jam Selamat Meski Pesawat Berlubang Besar
Ilustrasi pesawat Emirates. (dok. Unleashed Agency/Unsplash.com)

Suara dari empat mesin Olympus 593, yang dibangun bersama oleh divisi Bristol Rolls Royce dan organisasi Snecma Prancis, menghilangkan kebisingan dari kerumunan.

Kurang dari setengah jam kemudian, pesawat dibawa kembali ke bumi menggunakan parasut pengereman dan dorong mundur. Para kru muncul di puncak tangga, dipimpin oleh Turcat, yang memberikan sinyal jempol dengan masing-masing tangan.

Pilot uji coba Inggris pertama, Brian Trubshaw, yang menyaksikan penerbangan hari itu, mengatakan, "Saya sangat terkesan dengan cara seluruh penerbangan dilakukan. Itu paling profesional dan saya ingin memberi selamat kepada Andre atas cara dia menangani kinerja ini."

Pemerintah Inggris sejauh ini menginvestasikan £ 155 juta dalam proyek tersebut.

Kala itu, Concorde diharapkan akan mulai terbang secara komersial pada 1973, dan mampu memangkas waktu terbang antara London dan New York dari tujuh jam 40 menit menjadi tiga jam 25 menit.

INFOGRAFIS: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya