Kanada Diguncang Peningkatan Kasus Sipilis Bawaan pada Bayi Baru Lahir

Jumlah bayi yang lahir dengan Sipilis bawaan di Kanada meningkat dengan laju yang jauh lebih cepat daripada yang tercatat di Amerika Serikat (AS) atau Eropa.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi bayi perempuan.
Ilustrasi bayi perempuan. (Photo by Unsplash)

Liputan6.com, Ottawa - Jumlah bayi yang lahir dengan Sipilis bawaan di Kanada meningkat dengan laju yang jauh lebih cepat daripada yang tercatat di Amerika Serikat (AS) atau Eropa.

Para pakar menilai peningkatan kasus itu didorong oleh meningkatnya penggunaan metamfetamin dan kurangnya akses ke sistem kesehatan masyarakat untuk masyarakat adat, demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Senin (2/4/2023).

Meski sipilis muncul kembali secara dalam lima tahun terakhir, laju kenaikan kasus penyakit itu di Kanada berbeda dibandingkan dengan negara-negara kaya lainnya.

Health Canada mencatat kasus Sipilis di negara tersebut naik 13 kali lipat selama lima tahun terakhir. Insiden bayi yang lahir dengan Sipilis mencapai 26 per 100.000 kelahiran hidup pada 2021 dari dua pada 2017.

Jumlah itu akan terus meningkat pada 2022, menurut data awal pemerintah yang diperoleh Reuters.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bayi dengan Sipilis kongenital berisiko lebih tinggi mengalami berat badan lahir rendah, malformasi tulang, dan kesulitan sensorik.

Sipilis dalam kehamilan adalah penyebab utama kedua kelahiran mati di seluruh dunia, kata WHO.

Namun Sipilis kongenital mudah dicegah jika orang yang terinfeksi mendapat akses ke penisilin selama kehamilannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Simak video pilihan berikut:


Terjadi di Beberapa Negara Ekonomi Maju G7

Ilustrasi bayi perempuan
Ilustrasi bayi perempuan. (Photo by Gigin Krishnan on Unsplash)

Di antara kelompok negara kaya G7 yang datanya tersedia, hanya AS yang memiliki insiden Sipilis saat lahir yang lebih tinggi: 74 per 100.000 kelahiran hidup pada 2021, tiga kali lipat angka pada 2017, menurut angka awal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Terdapat 2.677 kasus Sipilis kongenital di AS pada 2021 dengan populasi 332 juta, menurut data awal CDC. Kanada memiliki 96 kasus untuk populasi 38 juta, menurut Health Canada.

Peneliti kesehatan masyarakat mengatakan orang yang mengalami kemisikinan, tunawisma dan penggunaan narkoba, dan mereka yang tidak memiliki akses yang memadai ke sistem kesehatan, lebih mungkin tertular Sipilis melalui hubungan seks yang tidak aman dan menularkannya ke bayi mereka.

"Di negara berpenghasilan tinggi, Anda melihatnya di kantong-kantong populasi marginal," kata Teodora Elvira Wi, yang bekerja di program HIV, Hepatitis, dan infeksi menular seksual WHO.

Situasi di Kanada

Yang membedakan Kanada adalah penduduk pribumi yang mengalami diskriminasi dan seringkali memiliki akses yang buruk ke layanan kesehatan dan sosial, kata Sean Rourke, ilmuwan dari Institut Pengetahuan Li Ka Shing di Rumah Sakit St. Michael di Toronto, yang berfokus pada pencegahan penularan seksual penyakit.

"Ini hanya keseluruhan sistem, dan semua hal yang telah kami lakukan dengan cara yang buruk tidak mendukung masyarakat adat," katanya.

Health Canada mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah mengirim ahli epidemiologi untuk membantu sejumlah provinsi menahan peningkatan Sipilis kongenital. Juru bicara Joshua Coke mengatakan pemerintah federal memperluas akses pengujian dan perawatan di komunitas pribumi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya